Awal November, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan sekutu Iran di wilayah tersebut harus dalam kesiapan tinggi jika terjadi "kebodohan Amerika atau Israel" selama sisa masa jabatan Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Ilmuwan Nuklir Iran Zadeh Dibunuh Teroris Bersenjata, Sekjen PBB Minta Semua Pihak Menahan Diri
Ketika ditanya apakah Israel kemungkinan akan menyerang Lebanon selama masa itu, Qassem mengatakan dia tidak yakin namun tetapi jika serangan terjadi, Hizbullah "sepenuhnya siap" untuk melakukan konfrontasi.
Israel dan Hizbullah terakhir kali berperang pada 2006.
Qassem mengatakan tidak mungkin akan ada serangan langsung ke Iran karena itu akan "menyulut seluruh kawasan".
"Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan serangan terbatas dan Iran siap untuk ini dan lebih banyak lagi, tetapi saya tidak melihat akan ada perang habis-habisan," katanya.
Ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhri Zadeh dibunuh oleh "teroris bersenjata" di dekat ibu kota Teheran pada Jumat (27/11), seperti diumumkan Kementerian Pertahanan Iran.
Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Cara Mengantisipasi Trigger Finger
Media setempat melansir bahwa Fakhri Zadeh, kepala program nuklir Kementerian Pertahanan, diserang di desa Absard, 60 km timur laut Teheran, pada sore hari.
Sumber: Reuters