Iran : Israel Bertanggung Jawab Atas Kematian Zadeh, Hizbullah Kutuk Pembunuhan

- 28 November 2020, 11:56 WIB
 Mohsen Fakhri Zadeh
Mohsen Fakhri Zadeh /cerdik indonesia. pikiran-rakyat.com

GALAMEDIA - Iran mengatakan Israel bertanggung jawab atas kematian ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhri Zadeh.

Iran memberi tahu "indikasi serius tanggung jawab Israel" dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Mohsen Fakhri Zadeh dan berhak untuk membela diri, tulis negara itu dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat.

"Peringatan terhadap tindakan apa pun oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap negara saya, terutama selama sisa periode pemerintahan Amerika Serikat saat ini, Republik Islam Iran berhak untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyatnya dan mengamankan kepentingannya," utusan Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, menulis dalam surat itu, yang dilihat oleh Reuters.

Sementara Wakil pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon Sheikh Naim Qassem mengatakan respons atas pembunuhan ilmuwan Mohsen Fakhri Zadeh ada di tangan Iran.

Baca Juga: Rekor Terburuk Sejak Covid-19 Masuk Indonesia: Bertambah 5.828 Orang Terkonfirmasi Positif

"Kami mengutuk serangan keji ini dan melihat bahwa tanggapan atas kejahatan ini ada di tangan mereka yang berkepentingan di Iran," kata Sheikh Naim Qassem dalam wawancara dengan televisi Al Manar.

Dia mengatakan Fakhri Zadeh dibunuh oleh "mereka yang disponsori oleh Amerika dan Israel".

Sheikh Naim Qassem juga mengatakan pembunuhan itu adalah bagian dari perang di Iran dan kawasan itu.

Iran menuding Israel sebagai pelaku serangan setelah ilmuwan nuklir tersebut tewas dalam penyergapan di dekat ibu kota Iran, Teheran, pada Jumat (27/11). Israel menolak berkomentar.

Awal November, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan sekutu Iran di wilayah tersebut harus dalam kesiapan tinggi jika terjadi "kebodohan Amerika atau Israel" selama sisa masa jabatan Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Ilmuwan Nuklir Iran Zadeh Dibunuh Teroris Bersenjata, Sekjen PBB Minta Semua Pihak Menahan Diri

Ketika ditanya apakah Israel kemungkinan akan menyerang Lebanon selama masa itu, Qassem mengatakan dia tidak yakin namun tetapi jika serangan terjadi, Hizbullah "sepenuhnya siap" untuk melakukan konfrontasi.

Israel dan Hizbullah terakhir kali berperang pada 2006.

Qassem mengatakan tidak mungkin akan ada serangan langsung ke Iran karena itu akan "menyulut seluruh kawasan".

"Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan serangan terbatas dan Iran siap untuk ini dan lebih banyak lagi, tetapi saya tidak melihat akan ada perang habis-habisan," katanya.

Ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhri Zadeh dibunuh oleh "teroris bersenjata" di dekat ibu kota Teheran pada Jumat (27/11), seperti diumumkan Kementerian Pertahanan Iran.

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Cara Mengantisipasi Trigger Finger  

Media setempat melansir bahwa Fakhri Zadeh, kepala program nuklir Kementerian Pertahanan, diserang di desa Absard, 60 km timur laut Teheran, pada sore hari.

Sumber: Reuters

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x