Ilmuwan Nuklir Iran Zadeh Dibunuh Teroris Bersenjata, Sekjen PBB Minta Semua Pihak Menahan Diri

- 28 November 2020, 11:08 WIB
SEKRETARIS Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan bahwa krisis global pandemi virus corona menjadi yang terparah sejak terjadinya Perang Dunia Kedua (PD II).*
SEKRETARIS Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan bahwa krisis global pandemi virus corona menjadi yang terparah sejak terjadinya Perang Dunia Kedua (PD II).* /AFP/Khaled Desouki

 

GALAMEDIA - Ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhri Zadeh dibunuh oleh "teroris bersenjata" di dekat ibu kota Teheran pada Jumat 27 November 2020 kemarin. Demikian seperti diumumkan Kementerian Pertahanan Iran.

Media setempat melansir bahwa Fakhri Zadeh, kepala program nuklir Kementerian Pertahanan, diserang di desa Absard, 60 km timur laut Teheran, pada sore hari.

Saksi mata menyebutkan sebuah ledakan terjadi ketika kendaraan Zadeh melintas di jalan desa tersebut, kemudian terjadi penembakan yang menewaskan sejumlah orang.

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Cara Mengantisipasi Trigger Finger  

Zadeh mengalami luka parah dan dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan, menurut kementerian.

Menanggapi tragedi tersebut, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat kemarin, mendesak semua pihak untuk menahan diri pascapembunuhan ilmuwan Iran.

Pernyataan yang dikutip oleh juru bicaranya itu menanggapi peristiwa seorang ilmuwan nuklir Iran, yang telah lama dicurigai oleh Barat sebagai dalang program senjata atom rahasia, dibunuh di dekat Teheran.

Baca Juga: Dipasangin Gelang, Munas ke V PKS Menerapkan Protokol Kesehatan Tingkat Tinggi

"Kami telah mencatat laporan bahwa seorang ilmuwan nuklir Iran telah dibunuh di dekat Teheran hari ini," kata juru bicara Guterres, Farhan Haq.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x