Network
GALAMEDIA - Puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli NKRI melakukan aksi meminta aparat hukum bertindak tegas terhadap Rizieq Shihab.
Dalam aksi di depan Kantor Bupati Cirebon, Sabtu 5 Desember 2020, massa juga meminta agar pemerintah tidak takut terhadap ormas Islam radikal.
"Dalam konteks ini, permintaan maaf tidak cukup bagi seseorang yang telah melakukan tindak pidana, untuk lolos dari sanksi hukum. Sekalipun masuk kategori ringan, semua tindakan yang telah memenuhi unsur pidana harus diproses," ungkap Koordiantor Aksi, Agus B. Rijal di sela aksi.
Baca Juga: Tagar #AniesMendunia Trending Topic Twitter, Netizen Heboh: Bukan Pemimpin Kaleng-kaleng
Pihaknya menyoroti kasus tujuh orang asal Majalengka yang mengumandangkan adzan dengan lafadz Hayya Alal Jihad. Hal ini menunjukkan ketidaktahuan oknum umat Islam tersebut akan jihad yang sesungguhnya.
"Mereka hanya ikut-ikutan atas seruan yang disampaikan oleh Habib Bahar Smith, melalui media sosial untuk membela Rizieq Shihab," ujarnya.
Pihaknya juga berharap masyarakat Cirebon tidak mudah terprovokasi dan bersama-sama menjaga situasi yang sejuk dan kondusif.
Baca Juga: Sosok Habib Rizieq Diungkap Tokoh Tionghoa, Lieus: Kayaknya Jelek Banget Ini Orang...
Kendati Habib Rizieq telah menyampaikan permohonan maaf atas kerumunan yang ditimbulkan, baik di Bandara Soekarno-Hatta, Petamburan maupun Megamendung.
Oleh karena itu, pihaknya mendukung penuh langkah Polri untuk melakukan pemanggilan Habib Rizieq dalam rangka penegakan Hukum Undang-Undang Kekarantinaan Kesehatan.
"Kami menolak tegas upaya menghalang-halangi proses penegakan hukum terhadap Rizieq Shihab, terkait kasus kerumunan ditengah pandemi, negara tidak boleh kalah dengan ormas," katanya seperti lewat keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Puaskan Rasa Ngidam dari Kota-Kota Asia Favorit
Selain itu, para pengunjuk rasa juga mendukung pemerintah melakukan pembubaran ormas Islam radikal, yang dinilai telah memecah belah umat Islam dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kami juga meminta alim ulama dan umaro di wilayah Cirebon Raya, untuk bersinergi dan dapat mengetahui persoalan umat ditingkat bawah. Sehingga umat tidak mudah disusupi oleh paham-paham radikal," tambahnya.
