Karni Ilyas Sindir Mahfud MD? Ungkap Ulang Pernyataan Menko Polhukam Soal Pelanggaran HAM

- 10 Desember 2020, 13:43 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD bersama Karni Ilyas.
Menko Polhukam Mahfud MD bersama Karni Ilyas. /Foto: tangkapan layar Youtube/Karni Ilyas Club/

GALAMEDIA - Jurnalis senior Karni Ilyas terkesan menyindir Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dengan menayangkan cuplikan video saat berbincang-bincang pada video YouTube pada kanalnya. 

Dalam cuplikan video itu Mahfud MD mengaku tidak ingin adanya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) hingga menimbulkan korban sipil. Hal itu untuk menjaga agar masyarakat tidak takut kepada aparat.

Hal tersebut diungkapkan Mahfud MD saat berbincang-bincang dengan jurnalis senior Karni Ilyas pada tayangan video kanal Karni Ilyas Club, Sabtu 5 Desember 2020.

Namun Karni Ilyas menampilkan kembali cuplikan video tersebut dalam akun Twitter @karniilyasclub, Kamis 10 Desember 2020.

"Jangan sampai timbul korban karena pelanggaran hak asasi manusia (HAM) kan gitu. Cari yang benar aja orangnya mana. Jangan sampai ada korban sipil," ucap Mahfud dalam cuplikan video tersebut.

Baca Juga: Habib Rizieq Bersama Lima Orang Lainnya Ditetapkan Sebagai Tersangka

"Sama dengan ini, kalau kita mau selesaikan dari sudut pertahanan dan keamanan, itu tak sulit secara tehnikal gitu ya, tetapi kita menjaga agar masyarakat tak takut kepada aparat, kita menjaga hak asasi," lanjutnya.

Entah apa tujuan Karni Ilyas menampilkan cuplikan video tersebut karena tidak ada keterangan tambahan dalam postingan tersebut. Karni Ilyas terkesan mengingatkan kembali pernyataan Menko Polhukam tersebut. Ia pun menautkan link video secara lengkap.

Namun dalam video secara utuh, saat itu Mahfud sempat menyinggung dugaan adanya gerakan yang membonceng nama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) dan FPI.

Baca Juga: Habib Rizieq Buka-bukaan: Tanpa Pengawalnya, Sekeluarga Sudah Digiring ke Sebuah Tempat

Menurut Mahfud gerakan tersebut agak memanas akhir-akhir ini dan perlu disikapi secara hati-hati.

"Sebenarnya sih secara umum kita melihatnya baik-baik saja di luar soal ini ya. Kan ini soal gerakan yang membonceng nama Habib Rizieq, FPI, 212 dan sebagainya, kan memang gerakannya agak memanas dan memang kita harus hati-hati juga," katanya.

Menurut Mahfud sebetulnya mudah bagi pemerintah untuk menghitung kekuatan gerakan tersebut secara militer dan keamanan.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x