Kesadaran Meningkat, 192 Kasus Kebakaran Sepanjang Tahun Ini, 40 Persen Ditangani Warga

- 16 Desember 2020, 14:45 WIB
Petugas tengah membawa korban kebakaran. (Foto: Twitter @INDRAARDIAWAN2)
Petugas tengah membawa korban kebakaran. (Foto: Twitter @INDRAARDIAWAN2) /

GALAMEDIA - Jumlah peristiwa kebakaran di Tahun 2020 alami penurunan. Salah satu penyebabnya, kesadaran masyarakat akan bahaya kebakaran yang terus meningkat.

Dari 192 kejadian kebakaran di sepanjang tahun ini, 40 persen ditangani masyarakat.

"Sampai tanggal 16 Desember  2020, tercatat hanya 192 kejadian kebakaran dan 40 persennya ditangani masyarakat, dipareuman ku masyarakat sendiri. Ini harusnya diapresiasi," ujar Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Kebakaran (Diskar PB) Kota Bandung, Dadang Iriana di Balai Kota, Jalan Wastukancana, Rabu 16 Desember 2020.

Meningkatnya kesadaran masyarakat, kata Dadang, karena adanya penyuluhan dan sosialisasi.

Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman Didakwa Pasal Berlapis, Terancam 20 Tahun Penjara

"Walau dengan anggaran terbtas, tapi kami mampu melakukan penyuluhan-penyuluhan agar masyarakat sadar akan bahayanya kebakaran," tutur Dadang.

Berdasarkan data Diskar PB, jumlah peristiwa kebakaran  tahun 2020 sampai pertanggal 16 Desember 2020 yakni, 192 Kejadian.
Peristiwa ini menimpa bangunan perumahan  73 kali, pasar 1 kali, pabrik  7 kali, gardu listrik 19 kali, kendaraan 12 kali, bangunan umum (Toko, RM, Sekolahan, Kantor, Gudang) 38 Kali.

Kebakaran lain-lain (kepulan asap dibawah aspal, tumpukan bekas sample keramik, tabung gas) 14 kali, alang-alang/lahan kosong 28 Kali.

Baca Juga: Yakinkan Masyarakat, PresidenJokowi Menjadi Penerima Pertama Vaksinasi Covid-19

Akibat kebakaran tersebut, 39 orang mengalami luka bakar/ringan. Jumlah kerugian akibat kebakaran yang terjadi selama 2020 sebesar Rp  25.951.550.000 dan jumlah yang terselamatkan Rp 647.184.770.185.

Selain peristiwa yang terjadi di Kota Bandung, Diskar PB juga ikut menangani kejadian kebakaran di Kabupaten Bandung/Kabupaten Bandung Barat sebanyak 5 kali.

Tak hanya kebakaran, Diskar PB pun melakukan kegiatan penyelamatan hewan dan manusia, kecelakaan lalu lintas dan lainnya sebanyak 548 kali.

Baca Juga: Sebut Vaksin Covid-19 Limbah Beracun Cuma-cuma, Pemimpin Nation of Islam Serukan Penolakan Massal

Untuk penyelamatan hewan diantaranya penanganan ular masuk rumah 129 Kali , penanganan kucing 38 kali, pembasmian sarang tawon  265 kali, penanganan musang 3 kali, penanganan anjing 4 kali, penanganan biyawak 4 kali, penanganan sapi 2 kali dan penanganan burung 1 kali

Sementara untuk penyelamatan manusia (Human Rescue) di antaranta penanganan cincin/engsel susah lepas dijari  57 kali, pencarian dan penyelamatan (Search and Rescue) orang tengelam  7 Kali.

Sedangkan penemuan jenazah/orang masuk sumur 4 kali , bangunan ambruk 2 kali, orang terkunci di dalam kamar 2 kali.

Baca Juga: Susu Kefir Dikenal Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh, Ini Manfaat Lain Susu Warisan Kuliner Nabi

Kecelakaan lalu lintas (Traffic Insiden) 5 kali, penanganan pohon tumbang 14 kali , banjir 3 kali, longsor 1 kali dan lain-lain (meliputi kabel melintang, tumpahan oli, penanganan tiang menghalangi jalan, drone, atap hampir roboh) 7 Kali

"Kejadian bencana lainnya didominasi ular dan tawon. Seminggu sekali ada laporan ular masuk oemukinan dan tawon hampir tiap hari," ungkapnya.

Disinggung soal anggaran operasional, Dadang mengaku adanya penurunan, salah satunya akibat adanya rasionalisasi Covid-19.

Baca Juga: Diungkap Koresponden Istana, Uang Alasan Utama Meghan Markle dan Pangeran Harry Tinggalkan Inggris

Karena itulah, pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan penyemprotan disinfektan dari masyarakat maupun kewilayahan secara optimal.

"Bensinya harus diirit-irit, hanya mampu sampai Januari. Kalau disinfektannya banyak yang ngasig, tapi solar (bahan bakar, red)  yang enggak ada," tuturnya.

Ia mengatakan, untuk pemeliharaan kendaraan diperlukan anggaran Rp 1,7 miliar dalam setahun.

Namun yang ada saat ini hanya Rp 900 juta sehingga 6 kendaraan tak beroperasi.  Sementara kebutuhan solar rata-rata Rp 700 juta.

Baca Juga: Mengejutkan.. Beredar Kabar Ustad Abdul Somad Ditangkap, Ini Ternyata Faktanya

"Kalau untuk kebencanaan kan enggak bisa diprediksi. Sebenarnya kalau enggak ada pandemi, pas lah tapi kan sekarang kondisinya pandemi," terangnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x