Indonesia Terus Dirayu Miliaran Dolar AS Untuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

- 23 Desember 2020, 07:00 WIB
Adam Boehler, Chief Executive Officer U.S. International Development Finance Corporation (DFC) berkunjung ke Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu 24 Oktober 2020.
Adam Boehler, Chief Executive Officer U.S. International Development Finance Corporation (DFC) berkunjung ke Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu 24 Oktober 2020. /Novianti Nurulliah/


GALAMEDIA - Meski pemerintah Indonesia sudah menolak tegas normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel, bujukan dan rayuan terus mengalir.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) pun menjanjikan miliaran dolar AS masuk Indonesia apabila mau melakukan normalisasi dengan Israel.

Keterangan mengenai bantuan dana kepada Indonesia disampaikan Kepala Badan Korporasi Pendanaan Pembangunan Internasional AS (DFC), Adam Boehler. DFC merupakan lembaga investasi AS di luar negeri.

Saat diwawancarai media Bloomberg di Yerusalem, Boehler menyebut lembaga yang dipimpinnya dapat melipatgandakan tawaran investasi USD 1 miliar atau setara Rp 14,2 triliun kepada Indonesia.

Baca Juga: Gus Yaqut Jabat Menteri Agama, Partai Golkar Keluarkan Pandangannya

“Kami berbicara dengan mereka mengenai ini,” kata Boehler seperti dikutip dari Al-Jazeera.

“Bila mereka siap, kami dengan senang hati mendukung secara finansial lebih dari apa yang kami lakukan,” sambung dia.

Jelang akhir masa jabatan, Trump terus mendorong negara Arab dan mayoritas Muslim untuk membuka hubungan dengan Israel. Negara Yahudi tersebut merupakan sekutu dekat AS.

Saat ini tercatat sudah ada empat negara mayoritas Muslim yang berdamai dengan Israel lewat perantara AS. Mereka adalah Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan yang teranyar Maroko.

Sejumlah media Israel menyebut Indonesia dan Oman akan segera berdamai dengan Israel setidaknya sebelum Trump lengser Januari lalu.

Baca Juga: Menangi Banding di CONI Atas Juventus, Pengurangan Poin Dihapus dan Pertandingan Ditunda

Kabar tersebut dibantah Pemerintah Indonesia. Menlu Retno memastikan RI tak akan membuka hubungan dengan Israel sampai Palestina merdeka.

“Hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," tegas Retno dalam keterangan pers daring Kemlu, Rabu 16 Desember 2020.

Presiden Jokowi bahkan sudah memastikan sikap Indonesia terhadap Israel pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Jokowi menyatakan, RI berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina.

"Meskipun banyak terjadi perubahan yang begitu cepat di Timur Tengah, Indonesia tidak akan mengambil langkah apa pun untuk normalisasi dengan Israel hingga terwujudnya perdamaian abadi dan komprehensif antara rakyat Palestina dan Israel," ujar Jokowi seperti dikutip dari siaran pers kantor berita Palestina WAFA.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah