JURNAL GAYA - Di saat pesawat Sriwijaya Air SJ182 dinyatakan hilang, seorang penumpang pesawat mengungkapkan pengalaman mengerikan dalam perjalanan penerbangannya saat itu, Sabtu 9 Januari 2021.
Pria itu pun mendadak menjadi sorotan publik atas pengalamannya itu karena pesawatnya terbang di lokasi tak jauh dari lokasi jatuhnya Sriwijaya Air.
Pesawat yang ditumpanginya itu pun disebut sempat gagal mendarat hingga harus terbang kembali, dan mengalami turbulensi di udara selama 30 menit.
Momen tersebut diceritakan Bayu Sutrisno lewat akun @bayusutr di Twitter, pada Sabtu 9 Januari 2021.
Baca Juga: Dua KRI Tampung Serpihan Sriwijaya Air, dari Mulai Baling-baling hingga Moncong Pesawat
Dalam utas yang dibuatnya, Bayu menyebut tengah terbang di lokasi dan waktu yang sama dengan pesawat Sriwijaya Air jatuh.
Mengunggah beberapa foto sesudah mendarat, Bayu yang ingin pergi ke Yogyakarta, transit dengan pesawat GA409 rute penerbangan Bali-Jakarta.
Ia sebut pesawat sempat ingin mendarat tapi kemudian naik lagi dan berputar di udara selama 30 menit.
Merasakan 30 menit terbang dengan turbulensi yang tak henti-hentinya, dari jendela Bayu juga mengaku tak bisa melihat pemandangan apapun.
Hanya ada awan putih yang tampak begitu tebal.
Baca Juga: Tegor Camat, Yasonna H Laoly 'Disuguhi' Sampah saat Tinjau Kebersihan Sungai
“Saya berada di jam dan lokasi yang sama dengan pesawat Sriwijaya yang hilang. Pesawat saya, GA409, hampir mendarat, tapi kemudian terbang lagi dengan tanpa bisa melihat apa-apa selama 30 menit, sangat menyeramkan, cuaca begitu buruk,” kata Bayu.
I was on same hour and location as this Sriwijaya plane lost, and my plane GA409 almost landing but suddenly take off with blindly white view for 30 mins, so scary. The weather is very bad. pic.twitter.com/TVkISUTj86— Bayu Sutrisno (@bayusutr) January 9, 2021
Sempat ingin mengabadikan proses mendarat lewat video, kembali naik dan guncangan turbulensi mengurungkan niatnya.
Merasakan peristiwa tersebut selama 30 menit, ia pun mengaku sempat pasrah.
Baca Juga: Sriwijaya Air Jatuh, Menteri BUMN Erick Thohir Panjatkan Doa
Hingga pada akhirnya, setelah berputar-putar di udara, pesawat yang ditumpangi Bayu akhirnya bisa mendarat dengan selamat. Sambil bercerita ia juga mengunggah foto sebelum pesawat yang dinaiki mendarat.
“Ini pemandangan dari jendela pesawat, pesawat saya A330-300 yang mana beruntung bisa selamat dari cuaca buruk. Waktu saya memotretnya 14.08 sebelum gagal mendarat. Yaampun, saya sudah menyerah dan pasrah. Seperti mimpi. Saya harap Sriwijaya selamat,” tulis Bayu dalam utasnya.
This is the view I took from the airplane window, I am so lucky that my plane A330-300 which might survive the bad weather. The time I took this pic is 14.08 before the failed landing. Man, I was surrender and giving up already. So surreal. I hope Sriwijaya is safe. pic.twitter.com/fJjx8uXnh8— Bayu Sutrisno (@bayusutr) January 9, 2021
Salah satu netizen yang memeriksa jalur pesawat GA409 lewat radar penerbangan pun membenarkan cerita tersebut. Dalam foto yang diunggahnya, tampak pesawat sempat berputar-putar terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa mendarat.
Iya ini GA409 go around ya pic.twitter.com/NU8dD4Nygw— bangbingsar (@BianCook) January 9, 2021
Kini unggahan Bayu pun viral, dicuitkan ulang dan disukai oleh ribuan orang.
Beragam komentar diberikan netizen, kebanyakan yang merasa lega bahwa sekarang Bayu selamat.
Baca Juga: Beben Sofian, Penumpang Sriwijaya Air SJ182 Ternyata Alumni SMAN Cimindi
Ada juga yang merasa ngeri hingga menceritakan pengalaman serupa.
"Terima kasih Tuhan, kamu selamat. Saya bisa sedikit paham rasanya. Saya pernah merasakan turbulensi selama hampir 20 menit sebelum mendarat dan itu 20 menit terlama dalam hidup saya. Orang-orang sudah berdoa, bayi menangis," kata akun @yuriss26.
Thank God you're okay. I could slightly understand the feeling. I once had a turbulence for almost 20 minutes before landing and it was the longest 20-minutes of my life. People were praying, babies crying.— yuris (@yuriss26) January 9, 2021
Sebelumnya diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJY182 rute Jakarta-Pontianak diperkirakan jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Pesawat tersebut mengalami hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB.***