Hal Ini yang Ditakutkan Warga Desa Bojongsari Kabupaten Tasikmalaya Setiap Malam Tiba

- 4 Februari 2021, 19:19 WIB
Warga terdampak pergerakan tanah mengaku takut jika malam tiba.
Warga terdampak pergerakan tanah mengaku takut jika malam tiba. /septian danardi/septian danard


GALAMEDIA - Ratusan warga terdampak pergeseran tanah di dua kedusunan yakni Dusun Munjul RT 03 RW 01 dan Dusun Kalangsari RT 01 RW 02, Desa Bojongsari, Kecamatan Gunung Tanjung, Kabupaten Tasikmalaya, kerap dihantui dengan rasa takut terlebih jika mulai turun hujan.

Getaran kerap dirasakan hampir setiap hari apalagi ketika hujan dengan intensitas lama dan disertai angin kencang.

Salah seorang warga Dede (39) menyebutkan dinding rumah miliknya banyak yang sudah retak, bahkan lantainya amblas. Dengan kondisi itu keluarganya diungsikan sementara ke kerabatnya. Ada juga warga yang dievakuasi di sekolah dan gor desa Baojongasih.
 
Baca Juga: Blak-blakan, Dewi Sandra Mengaku Alami Trauma Mendalam Sebelum Menikah dengan Agus Rahman

"Sudah beberapa malam kami sudah tidak tidur di rumah, sebab takut tiba-tiba roboh jika tanah bergerak," katanya, Kamis 4 Februari 2021.

Dikatakannya, pada siang hari sesekali dirinya menengok ke dalam rumahnya. Selain melihat kondisi rumah juga sekalian membawa keperluan atau hanya sekedar memasak air. Namun terkadang rasa takut muncul disaat lantai keramik rumahnya menggelembung lalu pecah.

"Jika siang saya dan istri menyempatkan ke rumah untuk mandi dan ganti baju serta membawa keperluan untuk ganti. Sesekali juga menyempatkan memasak air dan nasi. Tapi tetap ketakutan rumah rubuh selalu menghantui," katanya.
 
Baca Juga: Karma Aung San Suu Kyi Dikudeta, Pengungsi Rohingya: Kami Tidak Menyesal

Sedangkan disaat malam hari para bapak-bapak dan para pemuda melakukan jaga malam dan berkeliling. Pasalnya, selain situasi sepi juga kondisi rumah banyak yang kosong. Hal ini rawan terjadi tindak kejahatan.

Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan pihaknya sudah melakuka koordinasi dengan Badan Geologi untuk menguji kelaikan tanah. Pasalnya, pergerakan tanah tersebut terus meluas hingga dua dusun di Desa Bojongsari terancam.

Bencana pergerakan tanah ini, kata Nuraedidin, merusak sebanyak 87 rumah warga dan sebanyak 348 jiwa harus dievakuasi sementara ke lokasi yang lebih aman.
 
Baca Juga: Ramai di TikTok, Begini Sinopsis Film Clouds yang Bikin Nangis dari Menit Awal

Selain pemukiman belasan hektar areal perkebunan milik warga pun mengalami retak-retak. Dikhawatirkan pergerakan itu bisa teurs meluas hingga terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

"Kami masih menunggu penyelidikan dari pihak geologi. Wilayah itu apakah masih laik untuk dijadikan permukiman atau warga harus relokasi," katanya. ***
 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x