Joe Biden Tegaskan AS Bakal Membela Etnis Uighur dan Muslim di Xinjiang China

- 6 Februari 2021, 15:14 WIB
TRUK yang mengangkut rombongan militer China melintas di depan seorang pria etnis Uighur di Xinjiang.*/ANTARA
TRUK yang mengangkut rombongan militer China melintas di depan seorang pria etnis Uighur di Xinjiang.*/ANTARA /

Pernyataan itu, ungkap Deplu AS, disampaikan Blinken saat dia mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan diplomat tinggi China Yang Jiechi pada Jumat, 5 Februari 2021.

Blinken juga menekan China untuk mengutuk kudeta militer di Myanmar.

Dia menegaskan kembali bahwa Washington akan bekerja dengan sekutu untuk meminta pertanggungjawaban China atas upaya yang mengancam stabilitas Indo-Pasifik, termasuk di seberang Selat Taiwan, kata Deplu AS dalam pernyataan.

Di sisi lain, diplomat tinggi China Yang Jiechi mengatakan kepada Blinken bahwa Amerika Serikat harus "memperbaiki" kesalahannya baru-baru ini.

Ia juga meminta kedua belah pihak harus saling menghormati sistem politik dan jalur pembangunan satu sama lain.

Baca Juga: 8 Efek Samping Menggunakan Bra Setiap Saat, Salah Satunya Banyak Dilakukan Oleh Wanita

Hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia mencapai titik terendah dalam beberapa dekade selama kepresidenan Donald Trump.

Para pejabat China telah menyatakan optimisme yang hati-hati bahwa hubungan itu akan membaik di bawah pemerintahan Joe Biden.

Yang Jiechi mengatakan pada sebuah forum yang digelar secara daring pada Selasa 2 Februari 2021 bahwa dia berharap hubungan antara kedua negara dapat kembali ke jalur yang konstruktif.

Tetapi, dia meminta Amerika Serikat untuk "berhenti mencampuri" masalah kedaulatan China, termasuk atas Xinjiang, Hong Kong, dan Tibet.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x