GALAMEDIA - Di tengah gonjang-ganjing informasi mengenai pelaporan tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin oleh GAR ITB kepada Komisi Aparatur Negara atas tuduhan radikalisme, berbagai reaksi bermunculan dari berbagai pihak.
Baru-baru ini, PP Pemuda Muhammadiyah menganggap tuduhan itu fitnah bahkan berencana mengambil langkah hukum atas pelaporan itu.
Baca Juga: Donasi untuk Keluarga Almarhum Ustadz Maaher Tembus Rp 1,2 Miliar
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tidak luput turut memberikan tanggapan.
Menurut Mahfud MD, justru Din Syamsuddin selama ini mengusung pandangan yang sama dengan apa yang dicanangkan pemerintah. Selain itu menurut Mahfud, Din Syamsuddin adalah kritis, bukan radikal.
Pemerintah tdk prnh menganggap Din Syamsuddin radikal atau penganut radikalisme. Pak Din itu pengusung moderasi beragama (Wasathiyyah Islam) yg jg diusung oleh Pemerintah. Dia jg penguat sikap Muhammadiyah bhw Indonesia adl "Darul Ahdi Wassyahadah". Beliau kritis, bkn radikalis— Mahfud MD (@mohmahfudmd) February 13, 2021
Baca Juga: Terbongkar!! Penambangan Liar di Sumedang Jadi Penyebab Banjir Dahsyat di Subang
"Pemerintah tidak pernah menganggap Din Syamsuddin radikal atau penganut radikalisme. Pak Din itu pengusung moderasi beragama (Wasathiyyah Islam) yang juga diusung oleh Pemerintah. Dia juga penguat sikap Muhammadiyah bahwa Indonesia adalah 'Darul Ahdi Wassyahadah'. Beliau kritis, bukan radikalis," kata Mahfud, dikutip Galamedia dari akun Twitter miliknya @mohmahfudmd pada Sabtu, 13 Februari 2021.
Selanjutnya, Mahfud juga menyatakan bahwa Muhammadiyah dan NU selama ini kompak mengkampanyekan NKRI berdasar kepada pancasila yang sejalan dengan islam dan mengaku dirinya sering berdiskusi dengan sosok Din Syamsuddin.
Muhammadiyah dan NU kompak mengkampanyekan bhw NKRI berdasar Pancasila sejalan dgn Islam. NU menyebut "Darul Mietsaq", Muhammadiyah menyebut "Darul Ahdi Wassyahadah". Pak Din Syamsuddin dikenal sbg salah satu penguat konsep ini. Sy sering berdiskusi dgn dia, terkadang di rumah JK— Mahfud MD (@mohmahfudmd) February 13, 2021
Baca Juga: MEMPRIHATINKAN, Sumbangan Donatur ke Ribuan Panti Asuhan di Indonesia Anjlok 60 Persen
"Muhammadiyah dan NU kompak mengkampanyekan bahwa NKRI berdasar Pancasila sejalan dengan Islam. NU menyebut 'Darul Mietsaq', Muhammadiyah menyebut 'Darul Ahdi Wassyahadah'. Pak Din Syamsuddin dikenal sebagai salah satu penguat konsep ini. Saya sering berdiskusi dengan Dia, terkadang di rumah JK," tulisnya lagi.
Lebih lanjut, Mahfud juga membenarkan bahwa adanya laporan yang mengaku dari ITB kepada MenPan-RB Tjahjo Kumolo, namun tidak ditindaklanjuti apalagi memproses laporan tersebut.
Memang ada beberapa orang yg mengaku dari ITB menyampaikan masalah Din Syamsuddin kpd Menteri PAN-RB Pak Tjahjo Kumolo. Pak Tjahjo mendengarkan sj, namanya ada orng minta bicara utk menyampaikan aspirasi ya didengar. Tp pemerintah tdk menindaklanjuti apalagi memroses laporan itu.— Mahfud MD (@mohmahfudmd) February 13, 2021
Baca Juga: Umumkan Tanggal Pernikahan dengan Aurel Hermansyah, Atta Halilintar: Kamu Puzzle dalam Hidupku
"Memang ada beberapa orang yg mengaku dari ITB menyampaikan masalah Din Syamsuddin kepada Menteri PAN-RB Pak Tjahjo Kumolo. Pak Tjahjo mendengarkan saja, namanya ada orang minta bicara untuk menyampaikan aspirasi ya didengar. Tapi pemerintah tidak menindaklanjuti apalagi memproses laporan itu," tutupnya.***