Bogor Diprediksi Bakal Dihantui Bencana Hingga Bulan April, Ade Yasin: Ini Bisa Menjadi Besar

- 16 Februari 2021, 22:02 WIB
Curah hujan yang tinggi mengakibarkan adanya banjir bandang yang menerjang perkebunan teh Gunung Mas yang berada di Puncak Bogor.*
Curah hujan yang tinggi mengakibarkan adanya banjir bandang yang menerjang perkebunan teh Gunung Mas yang berada di Puncak Bogor.* /Instagram.com/@bpbdkabbogor

GALAMEDIA - Wilayah Kabupaten Bogor diprediksi akan dihantui bencana alam hingga bulan April 2021 mendatang.

Bupati Bogor, Ade Yasin menyatakan, hal itu tak lepas dari adanya fenomena La Nina.

Menghadapi kemungkinan buruk itu, Ade Yasin menyatakan pihaknya gencar melakukan mitigasi bencana.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Tidak Semua yang Berpikir Kritis ke Pemerintah Itu Artinya Radikal

"Ketika sudah ada peringatan, kita harus siap-siap untuk melakukan penanganan bencana alam yang terbaik," kata dia Cibinong, Bogor, Selasa, 16 Februari 2021.

Ade Yasin menuturkan, prediksi bencana hingga April diperoleh dari informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG menyatakan, ancaman bencana diperkirakan berlangsung hingga Januari seperti biasa tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Tiba-tiba Minta Bantuan MUI, Kader PDIP Dewi Tanjung: Tolong Keluarkan Fatwa Haram!!

Kondisi tersebut tak lain disebabkan karena fenomena La Nina yang hingga kini belum usai.

"Bencana biasanya terjadi di bulan Desember dan Januari. Tetapi efek dari badai La Nina mengakibatkan perubahan kondisi," tutur dia.

Menurutnya, sepanjang tahun 2021, tercatat sebanyak 13 kecamatan yang kerap tertimpa bencana kecil, seperti banjir dan longsor sehingga upaya mitigasi diprioritaskan pada belasan kecamatan tersebut.

Baca Juga: Marshanda Tegaskan Bukan Pelakor Keretakan Rumah Tangga Arya Claporth dan Karen Pooroe

"Ini bisa menjadi besar kalau tidak ada upaya pencegahan bencana. Itulah pentingnya mitigasi bencana," tuturnya.

Ade Yasin juga menekankan perlu adanya kolaborasi dan sinergi antara instansi serta serta seluruh masyarakat dalam menghadapi bencana.

"Setelah saya pelajari ternyata semua dinas menjadi bagian dari penanganan bencana. Tidak hanya mitigasi bencana juga dalam penanganan dampak bencana. Saya juga minta aktifkan kembali Desa Tangguh Bencana (Destana), semua harus bersinergi memperisiapkan maupun pelatihannya," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x