Sedangkan sebagian besar Papua dan sebagian Sulawesi berpotensi mendapatkan curah hujan bulanan kategori tinggi-sangat tinggi atau lebih dari 500 mm/bulan.
Sementara Mei memasuki masa transisi dari musim hujan ke kemarau dan pada Juni-Agustus sebagian besar wilayah seperti Riau, Jambi, Sumsel, Lampung, Jawa, dan Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan Papua diprakirakan mendapatkan curah hujan kategori menengah-rendah (20-150 mm/bulan).
September diprediksikan juga masih kemarau, sementara Oktober memasuki transisi musim kemarau ke musim hujan dan diprakirakan November kembali memasuki musim hujan.
Baca Juga: Link Live Streaming LIVERPOOL vs EVERTON, Liga Inggris Minggu 21 Februari 2021 Dini Hari
Herizal menambahkan, musim kemarau diperkirakan lebih basah dibandingkan normalnya karena itu tetap perlu diwaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga April 2021.
"Musim kemarau tahun ini tidak sekering musim kemarau pada biasanya atau juga dibandingkan musim kemarau 2019," kata dia.
Baca Juga: Banjir di Jakarta, Anies Baswedan: Air dari Hulu Masih Mengalir Amat Deras
Karena itu masih perlu diwaspadai potensi banjir yang berpeluang terjadi pada Maret-April 2021.
Meski begitu, juga perlu dimanfaatkan potensi curah hujan kategori menengah dan tinggi pada Maret dan April untuk mengisi waduk, bendungan dan embung sebagai cadangan air untuk mengantisipasi musim kemarau.***