Perbandingan Bencana Banjir Jakarta Sejak Era Sutiyoso, Jokowi, Ahok hingga Anies Baswedan

- 21 Februari 2021, 18:42 WIB
Ilustrasi Banjir Jakarta, sejumlah titik di Jalan telah surut
Ilustrasi Banjir Jakarta, sejumlah titik di Jalan telah surut /Antara/



GALAMEDIA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkapkan data terkait banjir yang melanda ibu kota.

Melalui akun Instagram resminya, data yang dipaparkan Pemprov DKI Jakarta terhitung sejak 2002 atau saat Sutiyoso menjabat gubernur hingga, era Joko Widodo (Jokowi), Ahok dan 2021 atau di masa kepemimpinan Anies Baswedan.

Dari data yang dipaparkan itu, terlihat pada 2 Februari 2002, curah hujan tertinggi di DKI sekitar 168 mm/hari.

Saat itu, ada 353 RW tergenang dan luas area tergenang sebesar 168 kilometer persegi dengan total pengungsi 154.270 orang. Banjir saat itu terdampak di area strategis.

Data tersebut juga memaparkan banjir mengakibatkan 32 orang meninggal dunia dan waktu surut genangan dalam 6 hari.

Baca Juga: Petani Gelisah, Tanaman Porang Mulai Diincar Pencuri

Selanjutnya pada 2 Februari 2007, tercatat curah hujan tertinggi sekitar 340 mm/hari. Kala itu, banjir melanda 955 RW dan luas area tergenang 455 kilometer persegi.

Tercatat saat peristiwa itu banjir terdampak ke area strategis. Adapun jumlah pengungsi yakni 276.333 orang dan korban meninggal dunia berjumlah 48 orang. Sementara waktu surut genangan sekitar 10 hari.

Berdasar data tersebut, banjir pada tahun itu tercatat sebagai yang terparah.

Selanjutnya pada 17 Januari 2013, tercatat curah hujan tertinggi yang melanda ibu kota sekitar 100 mm/hari.

Baca Juga: Andin dan Aldebaran Batal Cerai di Ikatan Cinta, Emak-emak di Magelang Langsung Gelar Syukuran

Saat itu, terdapat 599 RW tergenang banjir dan luas area tergenang yakni 240 kilometer persegi.

Banjir saat itu juga terdampak ke area strategis. Sedangkan jumlah pengungsi sekitar 90.913 yang tersebar di 1.250 lokasi pengungsian.

Korban meninggal dunia tercatat sebanyak 40 orang dan waktu surut genangan 7 hari.

Kemudian pada 11 Februari 2015, tercatat curah hujan tertinggi yakni sekitar 277 mm/hari.

Baca Juga: Jalankan Perintah Megawati Soekarnoputri, Mensos Risma: Kalau Kita Tidak Hati-hati, Kita Akan Tenggelam

Saat itu ada 702 RW tergenang banjir dan luas area tergenang yakni 281 kilometer persegi. Banjir saat itu juga terdampak ke area strategis.

Tercatat saat banjir terjadi ada 45.813 orang mengungsi di 409 lokasi. Adapun korban meninggal dunia berjumlah 5 orang dan genangan surut dalam 7 hari.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pemprov DKI Jakarta (@dkijakarta)

Kemudian pada 1 Januari 2020, tercatat curah hujan tertinggi sekitar 377 mm/hari. Banjir pada awal tahun ini menggenangi 390 RW dan luas area tergenang sekitar 156 kilometer persegi.

Baca Juga: Ngaku Diancam hingga Dikabarkan Putus dari Billy Syahputra, Amanda Manopo Dapat Sejuta Sayang dari Netizen

Kala itu, banjir disebut tidak terdampak ke area strategis. Adapun tercatat jumlah pengungsi sebanyak 36.455 orang yang tersebar di 269 lokasi. Korban meninggal dunia berjumlah 19 orang dan waktu surut genangan 4 hari.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x