Ejek Mantan Kader yang Dipecat, Partai Demokrat: Bilang Pak SBY Tak Berdarah-darah, Itu Manipulasi Sejarah

- 1 Maret 2021, 16:50 WIB
Potret Susilo Bambang Yudhoyono.
Potret Susilo Bambang Yudhoyono. /Instagram @annisayudhoyono



GALAMEDIA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat mengejek tudingan mantan kader partai yang baru dipecat karena menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak mengeluarkan keringat membangun partai berlambang mercy tersebut.

"Kalau dibilang Pak SBY tak berdarah-darah membangun Partai Demokrat, mungkin yang bilang begitu tidak tinggal di planet bumi. Tinggal di planet Mars kali ya," celoteh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, Senin, 1 Maret 2021.

"Ini namanya manipulasi sejarah kalau bilang enggak ada keringat Pak SBY mendirikan partai," lanjut dia.

Herzaky menjelaskan, gagasan membentuk partai ini dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di MPR tahun 2001.

Baca Juga: Cepat Klaim Token Listrik Gratis dari PLN, Simak Begini Caranya

"Bapak Ventje Rumangkang, Almarhum, kemudian menyarankan Pak SBY mendirikan partai," jelasnya.

Saat itu Ventje menyebut banyak orang yang menginginkan SBY menjadi pemimpin nasional, termasuk menjadi wakil presiden.

Namun realitas politik tidak memungkinkan karenaa saat itu SBY tidak mempunyai partai.

Setelah berdiskusi dengan Ani Yudhoyono, SBY kemudian mengamini usulan Ventje, mendirikan partai politik.

Baca Juga: Lelah Dituntut Tampil Sempurna, Demi Cinta Sejati Tutor Cantik Berhenti Cukuran dan Cabuti Bulu Wajah

Setelah itu, ungkap Herzaky, SBY kemudian menciptakan nama, logo, bendera, mars, hingga manifesto politik Partai Demokrat.

Partai ini pun didirikan pada 9 September 2001, mengambil tanggal yang sama dengan hari ulang tahun SBY pada 9 September.

"Begitu pula dengan pemilihan jumlah deklarator pendiri partai sebanyak 99 orang. Di antara deklarator itu, bahkan ada nama staf pribadi SBY," imbuhnya.

Setelah partai terbentuk, Ani Yudhoyono, istri SBY, juga didapuk menjadi wakil ketua umum. Hal-hal tersebut demi meyakinkan publik dan menjadi representasi SBY di Demokrat.

Baca Juga: Keluarga 6 Laskar Korban Penembakan KM 50 Kembali Tantang Kapolda Metro Jaya Mubahalah

"Ini kenyataan sejarah yang tidak bisa dipungkiri, kalau dibilang tidak ada keringat Pak SBY mendirikan partai, itu ketahuan orang yang tidak paham sejarah," ujar Herzaky.

SBY sendiri memang tidak pernah mengklaim berdirinya Partai Demokrat sebagai perjuangannya sendiri. Namun pengurus mengaku heran jika kini banyak deklarator atau pendiri partai yang merasa lebih besar dan berjasa mendirikan partai.

Herzaky mengatakan, Partai Demokrat memang didirikan untuk menjadi kendaraan politik mendorong SBY menjadi calon presiden.

Baca Juga: Ibu Telat Divaksin, Janin dalam Kandungan Meregang Nyawa Akibat Virus Corona

Publik memilih Demokrat karena ingin SBY punya kendaraan politik.

"Realita politik menyebutkan kalau tidak ada figur Pak SBY orang enggak akan memilih Partai Demokrat, enggak segitu angkanya. Sebagai contoh, suara Partai Demokrat 20 persen di tahun 2009, suara Bapak SBY 61 persen. Ini saja sudah menunjukkan, ketokohan Bapak SBY itu sangat penting bagi Partai Demokrat," tutupnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x