Network
GALAMEDIA – Pendakwah Neno Warisman, Presiden Komando Ulama untuk Pemenangan Politik Islam (KOMPI), H.M. Mursalin, dan anggota TP3 (Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan) Amien Rais mengajak masyarakat untuk melaksanakan doa doa dan tahlil nasional.
Doa dan tahlil nasional itu ditujukan untuk 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak oknum anggota Polri.
Terkait hal ini, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut bahwa ajakan doa dan tahli nasional ini terkesan seperti mempolitisir Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Baca Juga: Lepas Keberangkatan Pebulu Tangkis ke Ajang All England, Ketua PBSI: Bertanding untuk Menang
Oleh karena itu, Ali Mochtar Ngabalin menyarankan kepada mereka bertiga untuk segera melakukan pertemuan dengan TP3 agar mereka mengetahui sikap dan upaya pemerintah khususnya Presiden Jokowi untuk menyelesaikan kasus tersebut.
“Kalau mau tahlil, ya tahlil aja enggak usah mempolitisir kegiatan tersebut. apa hubungannya tahlil 100hari dengan MENOLONG AGAMA ALLAH? kamu segera ketemu TP3 biar dengar bagaimana sikap pemerintah.,” tulis Ali Mochtar Ngabalin yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @AliNgabalinNew, Sabtu, 13 Maret 2021.
Sebelumnya, Ali Ngabalin sempat menyebut ajakan tersebut dari orang-orang yang mabuk agama melalui akun Twitter pribadinya yang diunggah pada 12 Maret 2021.
“Mabok lagi, mabok lagi. mabok lagi, mabok lagi. Maaaaboook mabok lagi. Kalau sudah, mabok. Mabok lagi...mabok lagi, mabok lagi... maaaaboook sampai mati. He he he he he #MabokAgama,” tulis Ali Mochtar Ngabalin.
Dalam akun twitternya Ali Mochtar Ngabalin turut mengunggah sebuah video cuplikan berdurasi 1 menit 58 detik yang menunjukkan ajakan Neno untuk mengadakan Tahlil Nasional pada 16 Maret 2021.
