Ridwan Kamil Buka Peluang Gandeng EO, Percepat Jangkauan Vaksinasi di Jawa Barat

- 15 Maret 2021, 16:35 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai rapat koordinasi penanganan covid 19 di Mapolda Jabar, Senin 15 maret 2021.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai rapat koordinasi penanganan covid 19 di Mapolda Jabar, Senin 15 maret 2021. /Remy Suryadie/Galamedia/


GALAMEDIA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akan membuka peluang kerjasama dengan event organizer (EO) untuk membuat vaksinasi massal dalam rangka lebih mempercepat jangkauan vaksinasi.

Hal tersebut setelah kuantitas sasaran program vaksinasi di daerah Jawa Barat berada di urutan pertama dibandingkan provinsi lain.

"Kita mengetahui berada diurutan pertama, setelah mendapatkan informasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ini berlaku bagi vaksinasi profesi publik, seperti wartawan, TNI, Polri hingga guru dan sebagainya. Tapi untuk lansia kita masih kurang, kita ranking tiga, oleh karena itu pekan ini kita akan melakukan vaksinasi maksimal di lansia," ujar Emil panggilan akrab Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai rapat koordinasi penanganan covid 19 di Mapolda Jabar, Senin 15 maret 2021.

Baca Juga: Pertarungan Flagship Oppo dan Samsung, Oppo Find X3 Pro vs Samsung Galaxy S21 Ultra 5G  

Masih dikatakannya, dirinya menargetkan 150 ribu penyuntikan per hari. Karena tidak bisa mengandalkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas, dibutuhkan sekitar 40 gedung besar untuk bisa melakukan acara vaksinasi massal.

"Kami membuka pelung kerjasama dengan EO di Jabar yang mungkin konser mah gak ada dan acara besar gak ada. Ya boleh bermitra dengan Pemprov Jabar menjadi penyelenggara vaksinasi massal, mengatur flow-nya dan tempatnya nanti nakesnya dari kami," ujarnya.

Disebutkan, jikalau kolaborasi ini berhasil, akan membuat Jabar berhasil menyelenggarakan vaksinasi.

Baca Juga: Innalillahi, Dikabarkan Meninggal Dunia, Inilah Profil Habib Musthofa bin Jafar Assegaf

"Tapi tanpa ada dukungan vaksinasi massal dengan jumlah yang banyak, kami khawatir target tidak tercapai dan vaksin keburu kadaluarsa," katanya.

Emil pun pastikan di Jawa Barat tidak ada ataupun tidak terjadi Vaksin kadaluarsa. Vaksin yang habis masa kadaluarsa pada 18 Maret itu sudah habis terpakai.

"Jangan khawatir, di Jabar tidak ada yang menggunakan vaksin kadaluarsa karena di tanggal 18 yang kadaluarsa pertama itu sudah selesai, jadi tidak akan pernah kita melanggar prosedur itu," tegasnya.

Baca Juga: Kabar Moeldoko Tunjuk Eks Wakapolri Jadi Waketum Dibantah, Partai Demokrat: Dulu Juga Bilang Cuma Ngopi-ngopi

Disinggung mengenai kesulitas menjangkau para lansia untuk vaksin, Emil berkilah kendalanya ada pada mobilitas. Faktor Kedua adalah, banyak di antara lansia memiliki komorbid tinggi.

"Jadi itu masalah lansia. Jumlah vaksin cukup untuk lansia sehingga semua berlomba menyukseskan itu," ujar Emil.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x