SBY Curahkan Isi Hati Puitisnya Soal Demokrat: Perlakuan Sejumlah 'Sahabat' Sangat Melukaiku

- 18 Maret 2021, 20:55 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. /Instagram/@aniyudhoyono
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. /Instagram/@aniyudhoyono /

“Yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik, yang selama 20 tahun aku juga ikut bersamanya,” curhat SBY.

“Sesuatu yang menabrak akal sehat, etika dan budi pekerti. Juga bertentangan dengan sifat keperwiraan dan kekesatriaan,” ujarnya.

Kemudian dalam tulisan tersebut, SBY menyebut ada beberapa tuntutan yang harus dirinya yakini.

“Era kini, adalah politik pasca kebenaran. Artinya, politik tanpa disertai kebenaran. Banyak fitnah, pembunuhan karakter, berita bohong serta muslihat dan tipu daya,” tuturnya.

“Banyak yang berduka dan menjadi korban. Terkadang uang dan kekuasaan bisa menyatu, menjelma menjadi kekuatan maha dahsyat yang bisa melindas dan menggilas siapa saja,” katanya.

Baca Juga: BPS Jabar Gelar Webinar Bahas Sinergitas untuk Akselerasi Pemulihan dan Membangkitkan Ekonomi

“Menghalalkan segala cara bukanlah sebuah aib dan pertanda matinya etika,” ujar Ketua Majelis Tinggi PD tersebut.

Kemudian pada penggalan akhir tulisan, dirinya menyebutkan bahwa menentang kekerasan.

“Aku dilahirkan untuk mencintai kedamaian. Bukan pertentangan dan kekerasan. Namun, bagaimanapun aku lebih mencintai kebenaran dan keadilan,” ucapnya.

“Jika kebenaran dan keadilan tegak, damailah hati kita. Damailah negara kita. Damailah dunia kita,” tambahnya.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah