Aktivis 98 Bela Kubu AHY, Akankah Kubu Moeldoko Bernasib Seperti PDI versi KLB Medan?

- 20 Maret 2021, 13:38 WIB
Wasekjen Partai Demokrat, Ossy Dermawan.
Wasekjen Partai Demokrat, Ossy Dermawan. /Twitter/@CyberDemokrat.

Mimbar tersebut ditujukan untuk mengecam pemerintah Soeharto. Kemudian pemerintah pun memutuskan mengambil alih kantor DPP PDI dengan cara kekerasan melalui tentara dan preman bayaran yang melancarkan serangan frontal yang memicu kerusuhan di Jakarta, 27 Juli 1996.

Baca Juga: Geram dengan Tingkah Laku Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Pengalihan Isu! Tangkap Anies Baswedan

Kemudian pemerintah mencari kambing hitam dan menetapkan PRD sebagai dalang kerusuhan.

Rakyat kalangan bawah pun melawan dan terjadi mobilitas militan dalam skala besar di seluruh negeri dan krisis politik pun tidak terelakan lagi.

Selain krisis politik, Indonesia pun mengalami krisis ekonomi di akhir 1997 yang semakin memperparah kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Soeharto.

Dari situlah, rakyat semakin berani melawan. Akhirnya, Soeharto lengser dari kursi kepresidenan pada 21 Mei 1998.

Baca Juga: Waduh! Akun IG Resmi All England Hilang, Tapi Untungnya Ada Akun Backup

Dari peristiwa tersebut, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri langsung menggelar acara Malam Dasawarsa Tragedi 27 Juli 1996 di bekas Kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat pada 26 Juli 2006.

Namun, acara tersebut hanya dihadiri keluarga korban dan saksi mata peristiwa tersebut.

Informasi ini Galamedia dapatkan dari buku Peristiwa 27 Juli 1996: Titik Balik Perlawanan Rakyat karangan Peter Kasenda. ***

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah