Jokowi Tiga Periode Dihendaki 65 Persen Milenial, Rocky Gerung: Anak Muda Tak Pernah Baca Koran

- 22 Maret 2021, 14:43 WIB
Rocky Gerung
Rocky Gerung /Pikiran-Rakyat//Pikiran-Rakyat

GALAMEDIA – Isu jabatan presiden akan diubah menjadi tiga periode masih menjadi perbincangan hangat.

Isu ini juga menjadi trending di berbagai media sosial. Bahkan isu ini juga membuat banyak kalangan mengeluarkan pendapat serta kritikannya.

Salah satunya, pengamat politik terkenal, Rocky Gerung. Dalam YouTubenya Rocky Gerung membahas isu Jokowi tiga periode dengan judul "NAH!.. KALAU RAKYAT MENGHENDAKI, JOKOWI MAU 3 PERIODE" yang diunggah pada 22 Maret 2021 sekitar pukul 11.30 WIB.

Rocky menjelaskan bahwa adanya penyewaan influencer dan hoakers dalam pemerintahan Jokowi.

Baca Juga: Ungkit Sosok The Godfather, Sudjiwo Tedjo Heran Petinggi Negara Ngotot Impor Beras

"Jadi kita lihat bahwa sebetulnya ambisi kekuasaan itu, selalu ingin disembunyikan dengan merasionalisasi opini publik bedasarkan surveyor, bedasarkan pikiran-pikiran pakar atau intelektual atau akademisi universitas yang disewa oleh kekuasaan," jelas Rocky.

"Itu pola yang ada didalam pemerintahan Presiden Jokowi selama ini. Dan karena itu ada anggaran besar untuk gaji surveyor untuk pelihara influencer bahkan untuk menyewa hoakers," lanjutnya.

"Jadi satu pokok pikiran baru dalam politik Indonesia, yaitu kita musti baca betul-betul apa isi media tuh, itu studi dari perusahaan-perusahaan ahli komunikasi politik Indonesia dari Australia selalu menjelaskan itu, untuk mempelajari politik Indonesia coba intip media apa yang ngomong apa, kira-kira begitu," paparnya.

Ada data bahwa yang menyebut jika 65 persen anak muda di Indonesia puas dengan kinerja Jokowi dan yang tidak puas itu anak muda di DKI Jakarta. Hal ini membuat orang berpikir bahwa data ini akan dikaitkan dengan Anies Baswedan.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 22 Maret 2021: Gawat! Bu Farah Termakan Omongan Alya

Rocky menilai bahwa 65 persen anak muda yang merasa puas dengan kinerja Jokowi berarti tidak pernah membaca koran dan tidak tahu informasi.

"Iya saya anggap begini nih, kalau dikatakan 65 persen anak muda puas dengan Presiden Jokowi itu artinya 65 persen anak muda Indonesia tidak pernah baca koran," katanya.

"Mereka tidak pernah tahu kasus pengambil alihan Partai Demokrat, tidak pernah tahu problem kartel beras, tidak pernah tahu korupsi yang terus dibiarkan, tidak pernah tahu bahwa Habib Rizieq itu dianiaya," lanjut dia.

Kondisi itu, uajr dia, seolah-olah menghina milenial. Dengan kata lain survei tersebut menutupi fakta bahwa milenial justru lebih tahu dari surveyor.

"Nah karena itu, saya terpaksa harus curiga baik pada Qodari maupun pada Burhan (Burhanuddin), itu soal biasa dalam metologi itu saling curiga tuh," lanjut Rocky.

Baca Juga: Live Streaming: Duel Dewa Kipas vs GM Irene Sukandar Berlangsung Hari Ini

Menurut Rocky, 65 persen anak muda itu seperti digiring untuk melanjutkan tiga periode Jokowi.

"Akademisi harus melakukan double questioning dalam hasil hasil penelitiannya bukan segera memaparkan, lalu orang seolah digiring opini bahwa, karena anak muda masih mendukung Jokowi bahkan 65 persen, oleh karena itu tiga periode harus dilanjutkan, kan begitu disambungnya kan. Maka jadilah satu paket antara riset Burhanuddin dan riset Qodari," terangnya.

"Saya sebagai orang yang mengamati public opinion harus menduga itu bukan, bukan menduga jeleknya Burhanuddin atau Qodari tapi metodologinya pasti disusupi dengan kepentingan," nilai Rocky.

"Nah itu pentingnya sebetulnya lembaga riset diawalnya buka ni riset ini tiba-tiba dibuat di era ketika Jokowi lagi turun apa fungsinya, yang kedua siapa yang membiayai riset itu, kan etika penelitian mesti begitu tuh," Rocky menjelaskan.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah