Mengenai pertarungan ideologis menjelang Pemilu 2024, ia menyebut pertarungan tersebut terstruktur dan menjadi ancaman serius bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.
Keputusannya menerima penunjukan menjadi Ketum Demokrat versi KLB, selain untuk menyelamatkan Demokrat, juga bertujuan untuk menyelematkan bangsa.
"Ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa. Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat, setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan kepada peserta KLB," jelas Moeldoko.***