Kurang Ajar! Moeldoko Cs Minta SBY Lakukan Ini ke Jokowi dan Megawati, Ossy Dermawan: Minim Intelektualitas

- 3 April 2021, 10:10 WIB
Staf Pribadi Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ossy Dermawan.
Staf Pribadi Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ossy Dermawan. /Twitter @OssyDermawan

GALAMEDIA – Staf Pribadi Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ossy Dermawan mengaku geram dengan pernyataan Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.

Pernyataan yang dimaksud Ossy terkait dengan permintaan mereka yang ditujukan langsung kepada SBY. Menurutnya, permintaan tersebut dinilai kurang ajar dan minim intelektualitas.

Ossy menyebut, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko seharusnya malu mempunyai anak buah seperti itu. Bahkan, Ossy pun menuding bahwa Moeldoko sendiri yang telah memberikan instruksi langsung kepada anak buahnya tersebut.

Baca Juga: Ini Dia Daftar Kendaraan yang Mendapat Insentif PPnBM Berlaku Mulai Kamis, 1 April 2021

“Narasinya kurang ajar & minim intelektualitas. Apa KSP Moeldoko tidak malu punya pengikut seperti ini? Atau justru KSP Moeldoko yg memerintahkan utk bernarasi tidak etis seperti ini?,” tulis Ossy Dermawan yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @Ossy Dermawan, 3 April 2021.

Sebagai informasi, pemerintah telah memutuskan menolak pengesahan hasil KLB di Deli Serdang yang menjadikan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum, 31 Maret 2021.

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly menyebut, kubu Moeldoko belum melengkapi sejumlah dokumen.

"Dari hasil pemeriksaan dan/atau verifikasi terhadap seluruh kelengkapan dokumen fisik, sebagaimana yang dipersyaratkan masih ada beberapa kelengkapan yang belum dipenuhi," ungkap Yasonna Laoly saat konferensi pers secara daring, 31 Maret 2021.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 3 April 2021: Misteri Kejanggalan Pembunuhan Roy, Al-Andin Cari Bukti

Dokumen yang dimaksud Yasonna meliputi dokumen perihal DPC, DPD, hingga surat mandat. Oleh sebab itu, pemerintah menolak permohonan hasil KLB tersebut.

"Dengan demikian, pemerintah menyatakan bahwa permohonan hasil kongres luar biasa di Deli Serdang tanggal 5 Maret 2021 ditolak," pungkas Yasonna.

Menanggapi hal tersebut, Partai Demokrat kubu Moeldoko meminta SBY untuk menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi. Hal tersebut disebabkan karena SBY sudah melayangkan berbagai tudingan yang ditujukan ke beberapa pihak.

Selain mereka berdua, Moeldoko cs juga berharap permohonan maaf itu juga turut disampaikan SBY kepada Ketua Umum pertama Partai Demokrat Subur Budhisantoso serta Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly.

Baca Juga: Lagu 'Bismillah Cinta' Pasha Ungu Feat Lesti Kejora Jadi Trending di YouTube

Permohonan maaf tersebut tersebut dapat dilakukan SBY dengan mendatangi hingga mencium tangan mereka satu per satu.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat kubu Moeldoko Saiful Huda Ems, 2 April 2021.

Selain itu, Saiful juga menyebut, pada periode kepemimpinan Presiden Megawati yang dimana pada saat itu SBY masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), dinilai telah menipu Megawati.

Ketika menghadap Megawati, SBY menyebutkan bahwa dirinya tidak pernah turut serta dalam pendirian partai berlogo mercy tersebut.***

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 3 April 2021: Kejahatan Elsa Makin Terkuak, Sumarno Kembali Temui Mama Rosa

SUMBER:
https://twitter.com/OssyDermawan/status/1378004185090646016

 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x