“Di dalam pikiran orang terjadi analisa diri sendiri, misalnya kalau saya saya menganalisa misalnya, waktu undangan itu tiba apa gak ada orang yang ingatkan presiden bahwa, sebaiknya online aja atau utus utusan aja tuh," kata Rocky.
Menurut Rocky, kehadiran Jokowi akan mengubah pandangan orang, apalagi sebelum ini ada kejadian di Mabes Polri.
“Karena kehadiran beliau itu akan mengubah seluruh pandangan orang tentang apa yang disebut sebagai peristiwa publik, bahkan beberapa hari sebelumnya, mungkin baru 40 jam ada peristiwa di Mabes Polri tuh," sambung Rocky.
Baca Juga: Sandiaga: Sekalipun Mudik Lebaran Dilarang, Objek Wisata Dipastikan Dipenuhi Wisatawan
Rocky juga menilai jika hal ini terlalu berbahaya karena bisa saja ada teroris yang mengintai presiden.
“Dan orang menganggap bahwa bukankah berbahaya ada kepala negara ada menteri pertahanan ada ketua MPR di tempat yang sama dalam keadaan kegentingan, kan kalau saya bikin analisis, pasti ada teroris juga yang punya kesempatan untuk mengintai presiden," Rocky menjelaskan.
Rocky menganggap bahwa presiden lah yang memancing tindakan terorisme itu sendiri.
“Saya menganggap bahwa, justru presiden memancing terorisme kesitu, memang tidak terjadi karena dengan sendirinya karena ada peristiwa di Mabes Polri, sehingga musti diajukan pengamanan, jadi orang berpikir ‘lho lebih aman pesta perkawinan dari Mabes Polri’ kalau begitu," lanjut beliau
Rocky berpendapat jika hal ini menggunakan uang rakyat untuk urusan pengamanan.