Sementara untuk perwujudan proses perencanaan pembangunan daerah, kata Setiawan, dilaksanakan dengan beberapa metode. Pertama, kolaborasi pemangku kepentingan dengan kolaborasi Pentahelix ABCGM.
Baca Juga: Sehari Jelang Puasa Ramadhan, Indeks Harga Saham Gabungan Terkoreksi 2 Persen ke Posisi 5.948,57
"Kedua, kolaborasi pendanaan pembangunan dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/ Kota, dana masyarakat/umat, CSR, dan KPBU. Ketiga, penerapan dynamic government sebagai inovasi penyelenggaraan pemerintah daerah," tuturnya.
Keempat melalui pendekatan spesial dan A- spesial melalui enam wilayah pengembangan. Kelima, sinkronisasi aplikasi dan interkoneksi data melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dan Satu Data Pembangunan Jabar.
Setiawan mengatakan, rekapitulasi usulan kegiatan dalam proses perencanaan pembangunan tahun 2022 mencapai 8.797 kegiatan. Rinciannya, usulan hibah/bantuan sosial 3.503 kegiatan, usulan pokok pikiran DPRD 4.484 kegiatan, usulan kabupaten/kota 810 kegiatan.
Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat mengapresiasi penyelenggaraan Musrenbang. Ia berharap, program pemulihan ekonomi menjadi prioritas.
Baca Juga: Pertamina Jamin Pasokan BBM LPG dan Avtur di Jawa Barat Aman dan Bisa Memenuhi Kebutuhan Masyarakat!
"Sehingga apa yang kita laksanakan memberikan manfaat bagi terselenggaranya pembangunan yang berkeadilan di Jawa Barat," katanya.