Vaksin Terawan Diikuti Tokoh Politik, Rocky Gerung : Ini Sinyal Mereka Tidak Percaya Dengan Kebijakan Negara!

- 15 April 2021, 13:06 WIB
Vaksin Terawan Diikuti Tokoh Politik,  Rocky Gerung : Ini Sinyal Mereka Tidak Percaya Dengan Kebijakan Negara!
Vaksin Terawan Diikuti Tokoh Politik, Rocky Gerung : Ini Sinyal Mereka Tidak Percaya Dengan Kebijakan Negara! /YouTube Rocky Gerung Official

GALAMEDIA – Vaksin COVID-19 terus dikembangkan oleh sejumlah negara, termasuk Indonesia bernama Vaksin Nusantara.

Namun, Vaksin Nusantara sendiri sampai saat ini belum mendapatkan izin dari Badan Pangawas Obat dan Makanan (BPOM).

Meskipun begitu, sejumlah kalangan, termasuk anggota DPR RI yang sudah mulai menjalani pengambilan sampel darah sebagai proses vaksinasi yang dikembangkan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putrantoi itu.

Bahkan, mereka sudah mulai mengantre untuk mendapat Vaksin Nusantara ini.

Padahal, dr. Daeng Mohammad Faqih selaku Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sudah menegaskan bahwa vaksin hanya boleh digunakan setelah mendapat izin BPOM.

Baca Juga: Orlando Magic Mengakhiri Enam Kelahan Mereka Saat Menumbangkan Chicago Bulls 115 - 106

Menanggapi hal ini, salah satu pengamat politik, Rocky Gerung menyampaikan pandangannya melalui Youtube Rocky Gerung Official berjudul “VAKSIN NUSANTARA. ELIT POLITIK MULAI MELAWAN PEMERINTAH”.

Rocky menganggap bahwa hal ini menarik karena akhirnya ada dua vaksin di Indonesia, yakni vaksin oligarki dan oposisi.

“Ini menarik nih, karena akhirnya ada dua vaksin sekarang, vaksin oligarki dan vaksin oposisi,” ujar Rocky sambil tertawa.

Rocky berpendapat bahwa ada semacam pemberontakan melalui vaksin ini.

“Tetapi terlihat bahwa ada semacam pemberontakan diam-diam untuk tidak menerima vaksin lain selain Vaksin Nusantara,” sambung beliau.

Karena kegaduhan mengenai vaksin ini, kita dituntut untuk mandiri dan memilih vaksin mana yang akan kita gunakan nantinya, menurut Rocky.

Baca Juga: Takuti Para Pedagang dengan Tembakan Pistol ke Udara, Dua Koboy Jalanan Ini Harus Mendekam di Tahanan Polisi

“Sebetulnya itu sikap yang, sinyal bahwa kita perlu mandiri di dalam riset tentang vaksin itu, masuk akal sekali karena vaksin itu kan, harusnya dia (vaksin) diuji di dalam ruangan sosiologis dan ruangan ekologis komunitasnya sendiri tuh,” kata Rocky.

Ia menilai, beredarnya banyak vaksin saat ini menuai debat akademis, apakah ada satu vaksin yang bisa secara umum digunakan oleh masyarakat dunia.

“Tetap jadi semacam debat akademis tuh, mana sebetulnya yang efektif, apa ada satu vaksin yang bisa secara umum disuntikkan pada setiap tubuh manusia sedunia tuh,” tandasnya.

Rocky juga melihat adanya semacam perlawanan politik melalui program vaksin ini karena banyak tokoh yang ‘pamer’ menggunakan Vaksin Nusantara.

“Tetapi lepas dari itu semua, kita merasa bahwa ada semacam perlawanan, sebut aja perlawanan politik, karena kita lihat tokoh-tokoh kok pamer,” Rocky menjelaskan.

Berangkat dari stok vaksin dunia yang terus menipis, Rocky menyarankan bahwa Vaksin Nusantara harus dipercepat prosesnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Membuka Gelaran Indonesia International Motor Show Hybrid 2021 di JIExpo Kemayoran

“Nah ini sebetulnya kita musti logis di situ, untuk mempersiapkan Vaksin Nusantara tuh, jadi harusnya dipercepat proses pengujian Vaksin Nusantara, bukan justru dianggap karena udah ada vaksin China atau vaksin lain maka Vaksin Nusantara ditinggalkan aja,” Rocky memaparkan.

Rocky menganggap bahwa proses dan pengembangan Vaksin Nusantara kurang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

“Ini yang saya anggap kurang dilakukan pemerintah,” menurut Rocky.

Rocky beranggapan bahwa tokoh politik yang mengikuti program Vaksin Nunsatara telah memberi sinyal untuk stop menggunakan vaksin asing dan gunakan Vaksin Nusantara saja.

Baca Juga: Perdana! Podomoro Park Hadirkan Boarding School Al-Azhar di Jawa Barat

“Jadi sekali lagi, saya melihat bahwa dua hal itu, bahwa tokoh-tokoh politik itu adalah sinyal bahwa dia (tokoh politik) gak percaya lagi dengan kebijakan pemerintah tuh,” kata Rocky.

“Jadi sebetulnya dia (tokoh politik) mau bilang ‘stop mengkonsumsi vaksin asing, pakai Vaksin Nusantara,’ kan itu sinyalnya yang gak mungkin diucapkan di (sidang) per situ,” lanjutnya.

Rocky beranggapan bahwa tokoh politik melakukan vaksin dibungkus dengan politik.

“Aburizal Bakrie, tokoh-tokoh PDIP, (dan tokoh lainnya) itu sebetulnya vaksin yang dibungkus dengan kapsul politik, kira-kira begitu,” ujar beliau.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x