Refly Harun: Partai Poros Islam Jagokan Anies Baswedan Capres 2024, Tapi Sulit Karena PKB!

- 17 April 2021, 17:13 WIB
Refly Harun: Partai Poros Islam Jagokan Anies Baswedan Capres 2024, Tapi Sulit Karena PKB!
Refly Harun: Partai Poros Islam Jagokan Anies Baswedan Capres 2024, Tapi Sulit Karena PKB! //YouTube Refly Harun

GALAMEDIA – Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta adalah salah satu kepala daerah yang dinilai layak menjadi Calon Presiden 2014 (Capres 2024).

Sejumlah survei yang diadakan selalu membawa nama Anies sebagai capres pilihan rakyat.

Meski bukan kader parpol, Anies memiliki banyak pendukung. Hanya, memiliki banyak massa pendukung dinilai tidak cukup untuk bisa menjadi kandidat pilpres mendatang.

"Enggak cukup, syarat maju capres harus diusung partai politik (parpol)," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, Rabu, 14 April 2021 lalu.

Baca Juga: Digantikan Abdul Aziz, Pelatih Persib Ungkap Cedera Tulang Rusuk Farshad Noor

Tak lama berselang, wacana poros partai Islam untuk Pilpres 2024 menyeruak belakangan ini.

Poros partai Islam pun menjagokan salah satu sosok yang kerap masuk 5 besar dalam sejumlah survei.

Usut punya usut ternyata Anies yang akan dijagokan oleh poros partai Islam.

Pengamat hukum tata negara yakni Refly Harun turut menanggapi hal ini melalui YouTube Refly Harun berjudul "POROS ISLAM DUKUNG ANIES DI 2024?! TANPA PKB KURSINYA NGGAK CUKUP!!".

Menurut Refly, jika partai poros Islam terbentuk pasti Anies akan maju sebagai Capres 2024.

Baca Juga: Kabupaten Puncak Papua Memanas, KKB Bakar Rumah Kepala Suku dan Guru

"Jadi sederhananya begini, kalau misalnya poros partai Islam itu terbentuk, maka one thing for sure Anies Baswedan pasti akan maju sebagai calon presiden," tutur Refly.

Tapi terdapat masalah karena PBB tidak dihitung karena tidak memiliki kursi. Lalu PAN juga menolak poros partai Islam, sehingga yang tersisa hanya PKB, PKS, dan PPP.

"Tapi masalahnya adalah poros partai Islam itu apakah bisa, diantara PKB, PAN, PKS, PPP, kemudian PBB, kita tidak bisa menghitung PBB, karena PBB tidak punya kursi," kata Refly.

"Nah yang bisa kita hitung misalnya, PAN katanya menolak poros partai Islam, berarti tinggal tiga," lanjut Refly.

Refly pun menjabarkan kursi yang dimiliki setiap partai.

Baca Juga: Kabar Baik! Layanan GeNose Hadir di Bandara Adi Soemarmo Mulai Akhir Bulan Ini, Tarifnya Rp 40 Ribu

"Tinggal PKB dengan 58 kursi, PKS 50 kursi atau 108 kursi, dan PPP 19 kursi, jadi 127 kursi itu cukup," tandasnya.

"Tapi kalau satu (partai) saja tidak mau bergabung, maka selesailah mimpi soal poros Islam dengan calon presiden dan wakil presidennya," sambungnya.

Refly lalu menerangkan jika PKB keluar dan PAN masuk maka tetap tidak bisa karena kursi yang diperlukan masih kurang.

"Bagaimana kalau misalnya PKB yang pergi tapi kemudian PAN masuk, kalau PAN masuk tambah PKS itu 94 kursi kemudian ditambah 19 kursi, gak cukup," imbuhnya.

Refly menilai bahwa poros partai Islam ini tidak mudah karena harus melibatkan PKB.

Baca Juga: Sebut Sri Mulyani SPG Bank Dunia dan IMF, Rizal Ramli: Bisa Lebih Cerdas Ndak Sih?

"Jadi sepertinya tidak gampang mewujudkan poros partai Islam atau berbasis massa Islam karena harus melibatkan PKB,” katanya.

Karena PKB lebih suka dekat dengan partai nasionalis.

"Kita tau bahwa PKB itu lebih suka dengan partai-partai yang bercorak nasionalis, selama ini kerja samanya selalu dengan PDIP," ucap Refly.***

 

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x