Tak Setinggi China, Tapi Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Tumbuh Konsisten 5-7 Persen

- 17 April 2021, 17:24 WIB
Ilustrasi -  Tak setinggi China, tapi ekonomi Indonesia diyakini bakal tumbuh konsisten 5-7 persen.
Ilustrasi - Tak setinggi China, tapi ekonomi Indonesia diyakini bakal tumbuh konsisten 5-7 persen. /Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/

GALAMEDIA - Menteri BUMN Erick Thohir meyakini ekonomi Indonesia akan tumbuh secara konsisten sekitar 5 hingga 7 persen sebagai pemulihan ekonomi dari resesi akibat pandemi.

"Kita yakini Indonesia akan tumbuh, kita tidak akan setinggi China, tapi kita akan di angka 5-7 persen secara konsisten ke depan," tutur Erick dalam acara Milenial Fest 2021 yang diselenggarakan secara daring dipantau di Jakarta, Sabtu, 17 April 2021.

Erick menyebut Indonesia memiliki fundamental yang kuat untuk tumbuh ke depannya yaitu pangsa pasar yang luas dengan penduduk Indonesia lebih dari 270 juta orang.

Baca Juga: Kabupaten Puncak Papua Memanas, KKB Bakar Rumah Kepala Suku dan Guru

Selain itu, Indonesia juga memiliki sumber kekayaan alam yang bisa dimaksimalkan dengan hilirisasi.

"Kita punya tabungan kekayaan alam yang berbeda strateginya dengan dulu, kita tidak mau mengirim raw material, tetapi kita hilirisasi," tuturnya.

"Termasuk digital ekonomi kita, kita hilirisasi. Suka tidak suka digital ekonomi lima sampai sepuluh tahun ke depan akan menjadi suatu pertumbuhan yang akan kita nikmati sebagai bangsa," sambung Erick.

Baca Juga: Sebut Sri Mulyani SPG Bank Dunia dan IMF, Rizal Ramli: Bisa Lebih Cerdas Ndak Sih?

Menteri BUMN menyebut setiap negara memiliki fundamental masing-masing yang berbeda dengan yang lainnya.

Erick menyebut ekonomi China bisa tumbuh hingga 18,3 persen pada kuartal satu 2021 dikarenakan negara Tirai Bambu tersebut sudah memiliki fundamental yang kuat.

Erick menjelaskan China memiliki pasar yang sangat besar dengan penduduknya yang sudah lebih dari 1 miliar orang.

Selain itu, sumber daya manusia di China juga sudah berkembang pesat dengan telah menciptakan industri otomotif, teknologi seperti ponsel dan komputer, serta infrastruktur yang sudah menunjang.

Baca Juga: Kabar Baik! Layanan GeNose Hadir di Bandara Adi Soemarmo Mulai Akhir Bulan Ini, Tarifnya Rp 40 Ribu

Sedangkan Indonesia, menurut Erick, merupakan negara berkembang yang masih memiliki tantangan dari biaya logistik yang cukup tinggi serta sumber daya manusia yang harus lebih ditingkatkan.

Dia berharap masyarakat Indonesia turut mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut, terutama dari para generasi milenial yang saat ini menjadi penduduk paling dominan di Indonesia untuk berkontribusi dalam pengembangan dan inovasi di sektor digital ekonomi.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x