Selain itu Said Didu, juga menguraikan tahapan-tahapan dalam proses pembuatan PP yang menurutnya membutuhkan proses yang sangat panjang.
Baca Juga: Punya Kenangan di Manahan, Winger PSS Ini Bertekad Bobol Gawang Persib
Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan PP menurut Said Didu diawali dari ampres pembuatan PP hingga minta tanda tangan Presiden.
"Proses pembuatan PP sangat panjang dan dibahas lintas K/L dg urutan 1) ampres pembuatan PP, 2) draft dari K/L png jwb, 3) kirim ke setneg, 4) persetujuan pembahasan lintas K/L, 5) paraf menteri terkait, 6) minta ttd Presiden," ungkapnya.
Tidak logis kalau hilangnya pljrn Pancasila krn lupa. Proses pembuatan PP sangat panjang dan dibahas lintas K/L dg urutan ;
1) ampres pembuatan PP
2) draft dari K/L pngjwb
3) kirim ke setneg
4) persetujuan pembahasan lintas K/L
5) paraf menteri terkait
6) minta ttd Presiden https://t.co/KXe2tSpd4A— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) April 18, 2021
Tak hanya itu, Said Didu juga menyinggung orang-orang yang selama ini sering berteriak paling pancasilais tapi saat ini diam seribu bahasa.
Menurutnya, ketika Pancasila dihilangkan dari mata pelajaran sekolah, orang-orang yang sering berteriak paling pancasilais tersebut justru tidak terdengar suaranya.
Baca Juga: Rezim Jokowi Hobinya Bikin Rakyat Bingung, Rocky Gerung: Umpan Sebagai Pencitraan
"Klean teriak SAYA Pancasila. Saat Pancasila dihilangkan dari mata pelajaran sekolah klean diam," sindirnya.
Disinyalir sindiran tersebut ditujukan kepada pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi.
Karena Presiden Jokowi lah yang pertama menggaungkan kata-kata terkait 'saya pancasila'.