Jokowi Dikritik Guru Besar UGM, Refly Harun: Kementerian Itu Tidak Boleh Diubah-ubah!

- 21 April 2021, 12:52 WIB
Pakar hukum tata negara, Refly Harun.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun. /ANTARA//Indrianto Eko Suwarso.

GALAMEDIA – Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Sofian Effendi turut mengkritisi rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggabungkan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Mahaguru ilmu administrasi negara itu menilai bahwa langkah ini akan menghancurkan bangsa Indonesia.

"Dewan Riset Nasional dibubarkan, Kemenristek dikerdilkan, tunggu saja kehancuran terjadi terhadap bangsa ini," kata Prof Sofian saat dihubungi wartawan, Senin 19 April 2021.

Prof Sofian juga menyebut peleburan ini membuat jerih payah almarhum BJ Habibie hilang sekejap.

Baca Juga: Publik Inggris Berang, Tuding Meghan Markle Jadikan Pemakaman Pangeran Philip Aksi Publisitas

Prof Sofian menegaskan bahwa BJ Habibie selalu berpesan bahwa negara yang menguasai teknologi akan menjadi digdaya.

"Kok bangsa ini tambah dungu, ya?" ucap Sofian.

Menanggapi hal ini, seorang pengamat hukum tata negara yakni Refly Harun menyampaikan pandangannya dalam YouTube Refly Harun berjudul “GURU BESAR UGM: KOK BANGSA INI TAMBAH DUNGU?!”.

Menurut Refly kalau BJ Habibie menyebut negara yang menguasai teknologi akan menjadi digdaya, maka Jokowi adalah negara yang mampu mengundang investasi.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x