Jokowi Dikritik Guru Besar UGM, Refly Harun: Kementerian Itu Tidak Boleh Diubah-ubah!

- 21 April 2021, 12:52 WIB
Pakar hukum tata negara, Refly Harun.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun. /ANTARA//Indrianto Eko Suwarso.

"Kalau Presiden Jokowi adalah negara yang mampu mengundang investasi," ujar Refly sambil tertawa.

Baca Juga: Nathalie Holscher Ungkap Dulu Sulit Dekat dengan Putri Delina, Nathalie: Mukanya Jutek Banget!

Investasi memang penting untuk jangka pendek, namun riset dan teknologi juga penting karena itu untuk jangka panjang, menurut Relfy.

"Tetapi ini memang soal orientasi dan cara berpikir ya, investasi itu penting terutama jangka pendek saat ini, tapi ristek juga penting, karena itu (ristek) jangka panjang," ucapnya.

Refly menilai bahwa kondisi ini seperti zero sum game. Artinya, keuntungan yang dimiliki atau didapatkan oleh seorang pemain berasal dari kerugian yang dialami oleh pemain lainya.

Zero sum game merupakan istilah dalam ekonomi yang digunakan Refly.

"Jadi sebenarnya di sini seperti zero sum game, padahal harusnya tidak demikian, harusnya dua-duanya (Kemenristek dan Kemendikbud) bisa jalan," tandasnya.

Refly berpendapat, seharusnya jumlah kementerian itu tetap dan tidak perlu diubah dalam jangka waktu lama.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021: Usai Penuhi Hasrat Ricky, Elsa Dijemput Mama Sarah Namun Terekam CCTV

"Menurut saya, (hal ini) membuat kementerian itu didasarkan pada respons sesaat, padahal kita tau harusnya jumlah kementrian itu seharusnya sudah sangat fix dan tidak perlu di utak atik dalam jangka waktu yang lama," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x