Hal ini menurut Rocky menunjukkan lemahnya intel ekonomi Indonesia dalam menyelidiki suatu hal.
“Ini menunjukkan bukan sekedar intel politik kita yang lemah tapi juga intel ekonomi,” kata dia.
Rocky menyimpulkan bahwa nantinya investor Indonesia yang berinvestasi di China akan kembali sehingga terlihat rasa nasionalismenya.
“Atau sangat mungkin memang itu satu paket aja kan, bahwa nanti orang Indonesia yang investasti di sana (China) itu seolah-olah akan diatur sedemikian rupa supaya dia balik sehingga terlihat nasionalisme tuh,” ucap Rocky.
Rocky juga beranggapan bahwa nantinya investor Indonesia itu akan didatangkan oleh pemerintah dan presiden mengklaim bahwa dia berhasil mendatangkan investor, padahal investor itu memang dari Indonesia.
Baca Juga: BMKG: Waspada Peningkatan Potensi Siklon Tropis pada April-Mei dan November-Desember
“Kan bisa begitu, (jadi) orang berpikir kan, ‘ya lu pergi sana, nanti kalau gue jadi Menteri Investasi nanti gue bikinin upacara penyambutan’, lalu presiden senang, bahwa kami (pemerintah) berhasil membawa investor,” ungkapnya.
“Bukan berhasil membawa itu investor Indonesia juga, jadi yang masuk adalah orang dengan passport yang sama kan,” tandasnya.
Lalu kecurigaan lain pun muncul bahwa orang yang berinvestasi di China adalah orang yang mendapatkan dana BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia).