Baca Juga: Bupati Bandung Pastikan Pengerukan Sungai Citarik Bukan Sekedar Seremonial
"Apalagi Jokowi sebagai sebagai seorang presiden, tentunya dia tidak mau terus dicap sebagai petugas partai PDIP. Tentunya, dia ingin menunjukkan sebuah otonomi dan otonomi itu harus diatur dengan sebuah peristiwa politik yaitu kasus Azis Syamsuddin," ungkap Rocky.
Maka dari itu, Rocky menganggap bahwa keputusan KPK terhadap kasus korupsi Azis Syamsuddin.
Menurut Rocky, adanya kasus Azis telah menunjukkan bahwa Golkar merupakan partai yang mampu menghimpun kekuatan-kekuatan di DPR sehingga hal tersebut bisa membuat Presiden Jokowi tergiur untuk pindah partai.
Tidak hanya itu, menurut Rocky, adanya kasus Azis Syamsuddin sebagai bentuk tantangan Golkar ke Presiden Jokowi.
Baca Juga: Partai Ummat Dinilai Bukan Ancaman, Viva Yoga: Kader PAN itu Rasional dan Berakal Sehat
"Ingin maksimalkan upaya tuntaskan korupsi Azis Syamsuddin atau ingin pindah ke Golkar. Pilihan itu ada di tangan Jokowi," tuturnya.
"Kalau ingin memaksimalkan korupsi Azis Syamsuddin itu tidak mungkin karena Jokowi tidak ingin terus diatur PDIP," tambah dia.
Hal tersebut, menurut Rocky, dapat dibuktikan dengan adanya ketegangan antara Presiden Jokowi dengan Megawati di periode kedua kepemimpinan.
Baca Juga: Arrovy Andasasmita: Saatnya Pulihkan Ekonomi Kota Bandung