“Sudah sah orang Kristen teroris. Ini kemenagan kelompok Taliban, ISIS di Indonesia,” kata Natalius Pigai yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @NataliusPigai2, Sabtu 1 Mei 2021.
Tidak hanya itu, Natalius Pigai menilai bahwa keputusan tersebut dapat menimbulkan konflik antara umat Kristen dan Islam di Papua.
Baca Juga: Rangga Sunda Empire Klaim Kader Terbaik PDIP, di Hadapan Sujiwo Tedjo Ngaku Bantu Jokowi Manggung
Maka dari itu, Natalius Pigai menganggap bahwa fenomena ini sebagai tanda-tanda Indonesia akan bubar.
“Setelah pemerintah giring konflik di Papua dengan rasisme atau Papua phobia, sekarang pemerintah justru membuka konflik Kristen dan Islam di Papua. Tanda-tanda Indonesia bubar,” jelas Natalius Pigai.
Menurut Natalius Pigai, pernyataannya tersebut telah didasari dengan data survei BIN tahun 2018.
“Twitt saya diatas analisa ilmiah dan praduga berbasis pada Survei BIN 2018 bahwa 39 % mahasiswa terpapar radikal, pejabat, tokoh dan intelektual terpapar radikal,” tandas Natalius Pigai. ***