Pendakwah yang kerap dijuluki presiden para pendosa itu pun langsung memberikan penjelasan dengan mengatakan apa yang disampaikannya itu bukan bagian dari dakwah peribadatan.
Ia menyampaikan bahwa yang disampaikannya itu merupakan orasi kebangsaan dalam peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI).
"Acara yang diberikan kepada saya pun judulnya orasi kebangsaan dalam peresmian GBI bukan dalam rangka peribadatan, catat ya," katanya.
Selain itu, Gus Miftah juga mengatakan gara-gara orasi kebangsaan itu dirinya dihujat warganet dengan kata-kata kafir, sesat, dan lain-lain.
Tapi dari hujatan itu, dirinya tampak tidak marah sama sekali, dan justru malah mengucapkan rasa syukurnya dengan mengatakan Alhamdulillah.
"Gara-gara itu juga, saya dihujat netizen dengan mengatakan Miftah sesat, kafir, syahadatnya batal, dan sebagainya," ucapnya.
"Gus Miftah marah? engga justru malah bersyukur, Alhamdulillah," sambungnya.
Baca Juga: Viral Video Jemaah Ditegur karena Sholat Pakai Masker, Kemenag: Bukan Hanya Sah Tapi Wajib!
Lebih lanjut, Gus Miftah berpikiran bahwa dakwah di zaman sekarang memang luar biasa, disaat dirinya yang kebetulan dikasih oleh Allah SWT untuk membimbing ratusan orang menjadi mualaf.