"Kota Cimahi merupakan kota yang memiliki keberagaman potensi wisata yang dapat dikembangkan, seperti wisata sejarah. Sesuai sejarahnya, Kota Cimahi memiliki banyak bangunan-bangunan sejarah bekas peninggalan belanda yang memiliki keunikan pada arsitektur bangunannya, yang merupakan gaya arsitektur transisi dari akhir abad 19 sampai awal abad ke-20," terangnya.
"Potensi tersebut tentunya dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata militer, dengan mengembangkan beberapa fasilitas milik TNI yang akan menjadi sarana wisata cagar budaya," sambung Ngatiyana.
Potensi wisata lainnya yang dapat dikembangkan, yakni wisata budaya yang juga memiliki kekhasan dalam budayanya seperti kain batik Cimahi, industri gamelan Bah Omo, serta keberagaman kearifan lokal.
Baca Juga: Profesor UI Ingin Ungkap Keganjilan TWK KPK, Sudirman Said: Idul Fitri, Waktu Saling Memaafkan
"Dimana hal ini terjadi akibat dari pengaruh akulturasi budaya," katanya.
Selain itu ada wisata Kampung Adat Cireundeu. Kota Cimahi masih memiliki kampung adat yang memiliki keunikan dalam ketahanan pangan, dimana hampir seluruh masyarakatnya tidak mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok, melainkan rasi (beras singkong).
"Kampung Adat Cireundeu dengan segala keunikannya tidak saja dikenal oleh lingkungan masyarakat Kota Cimahi, namun sudah dikenal luas karena mempunyai ciri khas dalam kehidupannya sehari-hari," ujar Nagtiyana.
Baca Juga: Khofifah Indar Parawansa Turut Promosikan Bipang, Gubernur Jatim: Siapapun yang Coba Akan Ketagihan
Tak kalah menariknya adalah wisata edukasi. Kota Cimahi merupakan kota yang banyak berdiri industri yang dibangun. Terutama industri tekstil yang memproduksi kain-kain untuk di ekspor ataupun di jual didalam negeri.
Banyaknya industri, maka hal ini dapat dijadikan sebagai potensi wisata edukasi yang nantinya para pelajar atau wisatawan dapat belajar dan mengetahui bagaimana proses pembuatan kain disebuah pabrik.