GALAMEDIA - Pertanyaan dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang menjadi syarat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), banyak yang bermasalah.
Hal ini diakui Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Ia dikabarkan sebagai salah satu dari 75 pegawai KPK yang katanya tidak lulus TWK tersebut.
"Berkaitan TWK yang digunakan untuk menyingkirkan 75 pegawai terbaik KPK tersebut sangatlah bermasalah. Hal tersebut karena TWK digunakan untuk menyeleksi pegawai KPK yang telah berbuat nyata bagi bangsa dan negara Indonesia melawan musuh negara yang bernama korupsi, bukan baru hanya berwawasan saja," kata Novel dalam keterangannya, diterima di Jakarta, Selasa 10 Mei 2021.
Baca Juga: Hindari Kerumunan, Gelandang Persib Ini Memilih Belanja Online Jelang Lebaran
Novel mengaku ingat apa saja pertanyaan dan jawaban dalam tes tersebut.
Ia mencontohkan beberapa pertanyaan yang dinilai bermasalah dalam TWK tersebut. "Apakah saudara setuju dengan kebijakan pemerintah tentang kebijakan tarif dasar listrik (TDL)?"
Novel pun menjawab "saya merasa tidak ahli bidang politik dan ekonomi dan tentunya karena adalah penyidik tindak pidana korupsi, saya lebih tertarik untuk melihat tentang banyaknya dugaan praktik korupsi dalam pengelolaan listrik negara dan inefisiensi yang menjadi beban bagi tarif listrik".
Baca Juga: Rocky Gerung: Tengku Zul Wafat Namun Tak Ada Simpati dari Istana, Ini Tuna Budaya
Pertanyaan selanjutnya seperti dilansirkan Antara, "Bila anda menjadi ASN, lalu bertugas sebagai penyidik, apa sikap anda ketika dalam penanganan perkara diintervensi, seperti dilarang memanggil saksi tertentu dan sebagainya?"