Teddy Gusnaidi: Novel Baswedan Tak Bisa Lawan KPK, Tapi Bisa Lakukan Hal Ini

- 12 Mei 2021, 14:36 WIB
Teddy Gusnaidi
Teddy Gusnaidi /Instagram/ @teddygusnaidi

GALAMEDIA – Politisi Teddy Gusnaidi turut menanggapi pernyataan Novel Baswedan cs mengenai perlawanan yang akan mereka lakukan pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Teddy mekanisme Novel Baswedan cs untuk melawan keputusan KPK itu tidak ada karena yang dilakukan KPK sudah sesuai dengan perintah undang-undang.

Baca Juga: Pemda Provinsi Jabar Keluarkan Kebijakan Tambahan Honorarium bagi Non-ASN

Lebih lanjut, Teddy mengatakan ada satu hal yang bisa dilakukan Novel Baswedan yaitu mendapat pesangon.

Hal ini Teddy sampaikan melalui Twitternya @TeddyGusnaidi siang hari ini.

“Mekanisme Novel Baswedan untuk melawan keputusan KPK yg menonaktifkan dirinya karena tidak lolos test, tdk ada. Karena yg dilakukan  @KPK_RI terkait alih status sudah sesuai perintah UU."

"Hanya satu hal yg bisa dilakukan Novel & mekanisme hukumnya ada, yaitu pesangon. @nazaqistsha,” tulisnya.

Baca Juga: Jabar Gandeng Bappenas dan PLJ Kembangkan Peta Interaktif Covid-19

Sebelumnya, Novel mengungkap tengah berdiskusi bersama pegawai lain terkait pemecatan dari KPK. Novel mengatakan, ini hal yang berbahaya dan jelas, sikap mereka akan melawan.

"Ini bahaya, maka sikap kami jelas, kami akan melawan,” ujar Novel tegas seperti dilansir Galamedia dari berbagai sumber.

Diketahui 74 pegawai termasuk Novel tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) yang membuat mereka dinyatakan tidak kompeten.

Baca Juga: Ini Pernyataan Tajam Novel Baswedan Pasca Dinonaktifkan dari KPK

Penonaktifan 75 pegawai KPK ini tertuang dalam Surat Keputusan Pimpinan KPK Nomor 652 Tahun 2021.

SK berisi penetapan keputusan pimpinan KPK tentang hasil TWK yang tidak memenuhi syarat dalam rangka pengalihan pegawai KPK menjadi ASN.

Pemecatan juga menjadi berita terkait pertanyaan TWK yang dianggap nyeleneh dan tak masuk akal.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 12 Mei 2021: Masa Lalu Nana Diketahui Kevin, Roni dan Lula Bekerja Sama

Bahkan menurut kesaksian beberapa pegawai KPK, pertanyaan yang diajukan lebih mirip screening ideologi.

FPI, LGBT, revisi UU KPK, penista agama, dan bangsa China adalah beberapa pertanyaan yang diajukan dan membuat pegawai merasa janggal.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x