Bukan Utang, TKA atau Pembangunan, Aktivis Ini Ungkap Masalah Terbesar Pemerintahan Jokowi

- 12 Mei 2021, 19:42 WIB
Peresmian Tol Kayu Agung-Palembang oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Peresmian Tol Kayu Agung-Palembang oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. /Istagram Indonesia maju/

“Diseminasi informasi jelas tugasnya menyampaikan informasi, menjernihkan informasi agar masyarakat mendapatkan infromasi yg sebenarnya, sejelas2nya atas kebijakan pemerintah. Dgn diseminasi informasi diharapkan publik menjadi paham atas duduk masalah. Bukan malah antipasti,” terang dia.

Menurutnya dengan gaya komunikasi konfrontatif masyarakat tidak akan memahami informasi yang disampaikan pemerintah.

“Bagaimana publik akan paham duduk msalah, bisa menerima penjelasan pemerintah, apabila pejabat publik malah dalam setip statemen selalu konfrontatif, memberi stempel "Kadrun", "Otak sungsang" dan sejenis. Publik bukannya dibuat mengerti, tapi malah digiring dlm polarisasi,” pungkas Ferry.

Baca Juga: Tinjau Pos Penyekatan Bareng Puan Maharani, Kapolri: Kami Tidak Bermaksud Melarang Mudik

Tak hanya Ngabalin, Ferry juga menyebut nama Fadjroel Rachman selaku juru bicara Jokowi.

“Gaya komunikasi Konfrontatif ini jg nampak di Jubir Pres @jokowi, @Fadjroel. Padahal mestinya tugas jubir selain menjernihkan informasi atas apa yg disampaikan Pres, jg mestinya dpt menangkap apa yg digelisahkan publik atas ucapan Pres. Bukan membenar2kan setiap kata Presiden,” jelasnya.

Ferry berharap sisa tiga tahun pemerintahan Jokowi dapat memperbaiki komunikasinya pada publik.

“Semoga sisa 3 tahun pemerintahan Pres @jokowi ini dapat memperbaiki komunikasi publik. Yg memilih dan tdk memilih Pak @jokowi, tetaplah rakyat yg harus dilayani. Semoga kenangan ttg @jokowi adalah kenangan2 yg baik, yg penuh keberhasilan. Bukan kenangan hardikan para penguasa,” mengakhiri cuitannya. ***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah