Defisit APBN hingga April Tembus Rp 138 Triliun, Pendapatan Negara Masih Melenceng dari Target

- 24 Mei 2021, 17:22 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. /Dok. Kemenkeu.go.id/Wulan

Sementara untuk penerimaan bea dan cukai tercatat sebesar Rp 78,7 triliun atau 36,6 persen dari target Rp 215,0 triliun dan tumbuh 36,5 persen (yoy).

"Kami berharap pemulihan ekspor, manufaktur akan terus berkontribusi dan momentum terlihat mulai April dan Mei ini bisa berlanjut," tuturnya.

Selain itu, penerimaan PNBP melonjak tumbuh 14,9 persen (yoy) atau terealisasi Rp 131,3 triliun dan merupakan 44 persen dari target yakni Rp 298,2 triliun karena adanya penerimaan dari sisi komoditas.

Selanjutnya untuk hibah telah terealisasi Rp 0,1 triliun atau 5,7 persen terhadap target Rp 0,9 triliun dan mampu tumbuh 94,2 persen.

Di sisi lain, belanja negara hingga April 2021 telah mencapai Rp 723 triliun atau 26,3 persen dari target Rp 2.750 triliun dan tumbuh hingga 15,9 persen (yoy).

Baca Juga: Tingkatkan Kemahiran Anggota, Polres Sumedang Segera Bangun Lapangan Tembak

"Belanja negara jadi instrumen powerful untuk mendorong pemulihan ekonomi dengan pertumbuhan hingga April mencapai 15,9 persen," ujarnya.

Ia merinci belanja pemerintah pusat tercatat Rp 489,8 triliun atau 25,1 persen dari target Rp 1.954,5 triliun dan tumbuh 28,1 persen (yoy).

Belanja pemerintah pusat meliputi belanja K/L sebesar Rp 278,6 triliun atau 27 persen dari target Rp 1.032 triliun dan telah tumbuh 37,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 203,1 triliun.

Kemudian belanja non-K/L terealisasi sebesar Rp 211,3 triliun atau 22,9 persen dari target Rp 922,6 triliun dan tumbuh 17,7 persen (yoy).

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x