Polemik Anggaran Pertahanan, Pengamat: Pembocor Harusnya Dapat Hadiah karena Menyelamatkan Anak Cucu Bangsa

- 3 Juni 2021, 08:45 WIB
Tank Boat Antasena Buatan Pindad Sukses Jalani Uji Senjata dan Jelajah Laut
Tank Boat Antasena Buatan Pindad Sukses Jalani Uji Senjata dan Jelajah Laut /Agung Tri Wibowo/

GALAMEDIA - Pengadaan dan pembelian alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dengan anggaran mencapai Rp 1.700 triliun menuai pro kontra di Indonesia.

Dahnil Anzar Simanjuntak selaku juru bicara (jubir) Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menduga ada motif politik di balik tersebarnya dokumen Rancangan Peraturan Presiden mengenai Alpalhankam.

Baca Juga: TERBARU, Harga Emas Hari Ini, 3 Juni 2021 Antam dan UBS Turun, Berikut Cara Membelinya di Pegadaian

Dahnil menegaskan draf dokumen yang beredar tersebut masih dalam tahap pembahasan. Untuk itu, ia menyanggah Kementerian Pertahanan (Kemhan) sudah membeli alat utama sistem senjata (alutsista) TNI menggunakan dana pinjaman luar negeri sebesar Rp 1.700 triliun.

“Jadi kalau ada yang mengembangkan isu simpang siur seolah-olah Kemhan sudah melakukan belanja dan akan belanja Rp1.700 triliun itu penuh dengan motif politik,” ucapnya di Senayan, Jakarta, Rabu (2 Juni 2021).

Lebih lanjut ia menegaskan rancangan perpres tentang belanja alutsista tersebut dokumen rahasia. Dan menurutnya dokumen tersebut ibarat rahasia negara yang belum matang.

Baca Juga: Quran Surat Al Fajar, Berikut Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya, Yuk Perbanyak Tadarus

“Disebar-sebarkan padahal ini ibarat sebagai rahasia negara yang belum matang sama sekali,” terangnya.

Ia menilai menyebar dokumen seperti itu merupakan hal yang tidak pantas.

“Jadi itulah yang kami sebut ini tindakan yang tidak pantas, tidak layak dan pembocoran rahasia negara,” imbuhnya.

Dahnil memastikan pihaknya akan mencari siapa pihak yang membocorkan dokumen tersebut dan memprosesnya secara hukum.

Baca Juga: Disdik Jabar Mulai Siapkan PTM Terbatas Juli 2021, Kadisdik: Guru di Jabar Sudah Banyak yang Divaksin Covid-19

“Nah Kemhan akan cari secara serius siapa yang sudah terlibat dalam upaya melakukan politics think, dalam penyusunan Raperpres ini,” pungkasnya.

Menanggapi ini, pengamat ekonomi senior Abdillah Toha turut buka suara.

Menurutnya bila ada pembocor  ada maka orang tersebut layak  mendapat  hadiah karena telah menyelamatkan anak cucu bangsa dari utang.

Baca Juga: Subhanallah, Ini 6 Keutamaan Puasa, Termasuk Puasa Senin Kamis, Salah Satunya Terhindar dari Godaan Setan

“Kemhan akan proses hukum pembocor rencana pembiayaan alutsista 1.700 triliun yang akan dibiayai lewat utang. Menurut saya harusnya pembocor diberi hadiah dan medali karena menyelamatkan anak cucu kita sampai puluhan tahun mendatang untuk bayar utang,” cuitnya  melalui Twitter pribadi @AT_AbdillahToha, Kamis (3 Juni 2021).

Lebih lanjut, Abdillah menyebut  dengan dana Rp1.700 triliun Indonesia bisa membangun berbagai hal.

“Bila biaya konstruksi jalan tol 150 milyar per km atau satu rumah sakit modern perlu 200 milyar, maka 1700 triliun itu bisa untuk bangun 11,300 km jalan tol atau 8500 rumah sakit lengkap dgn peralatannya. Kita sedang siap2 mau perang lawan siapa?” katanya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x