Ia menambahkan, orang yang paham nilai demokrasi seperti Mahfud harusnya menimbang apakah kehadirannya dalam pemerintahan berpotensi untuk menghentikan korupsi atau tidak.
“Kan kalau Mahfud ada di situ dan korupsi jalan terus, itu artinya Mahfud mengizinkan korupsi. Kan mestinya begitu lihatnya,” tandasnya.
Rocky menilai jika Mahfud menerangkan masalah hukum korupsi di lingkungan oligarki, maka para oligarki ini justru mendapat ilmu untuk menghindari hukum yang menjerat mereka.
Lebih lanjut, akademisi itu mengatakan bahwa sebuah kontemplasi tidak mungkin dibuat di ‘sarang serigala’.
Baca Juga: Pelaksanaan Haji 2021 Batal, Begini Penjelasan Lengkap Menteri Agama
Kontemplasi itu, kata Rocky, dibuat oleh kelinci yang mengintai tindakan serigala dari luar sarangnya.
“Mahfud mestinya jadi kelinci tuh, bukan jadi serigala, bukan berumah di sarang serigala atau sarang koruptor,” tandasnya.***