“Pertanyaannya, kok bisa ada pernyataan seperti itu, kan menarik. Apakah istana atau staf khusus istana bisa mengatur para hakim?” terang Refly.
Menurut Refly, ini yang seharusnya menjadi poin utama dalam kasus tersebut.
“Ini yang menjadi persoalan yang menurut saya, harusnya menjadi entry point untuk mengungkapkan bagaimana tali temali, kait mengait soal pembunuhan enam laskar FPI,” ucapnya.
Baca Juga: Polemik Haji 2021 Temui Titik Terang, Najwa Shihab, Rocky Gerung hingga UAS Kini Terseret Imbasnya
Lebih jauh Refly menilai kasus penembakan laskar FPI terkesan dikecil-kecilkan sementara kasus kerumunan HRS dibesar-besarkan.
“Jadi, masalah besar, ini kok dikecil-kecilkan, tapi masalah kecil, kok dibesar-besarkan,” tandasnya. ***