Sebut Indonesia Sedang Kelaparan Buku, Kepala Perpusnas: Hanya Mampu Hadirkan 40 Juta Buku

- 17 Juni 2021, 15:49 WIB
KEPALA Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, pada webinar 'Pengukuran Indikator Kinerja Kunci Urusan Perpustakaan' yang diselenggarakan secara virtual.
KEPALA Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, pada webinar 'Pengukuran Indikator Kinerja Kunci Urusan Perpustakaan' yang diselenggarakan secara virtual. / Foto Ahmad Kemal Nasution, Perpustakaan Nasional/

Dengan bekal pengetahuan yang ada, maka ada kemampuan untuk berlatih keterampilan, dan dengan itu dikembangkan penelitian yang akan melahirkan teknologi.

Baca Juga: Agnez Mo Tuai Pujian Usai Mengumumkan Membangun Klinik Gratis Untuk Vaksinasi Covid-19

"Tak akan ada persembahan teknologi tercanggih yang bersaing dalam percaturan global, setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari, kalau tidak dengan membaca. Oleh karena itu, penting untuk menjadikan kegiatan seperti ini menjadi prioritas," jelasnya.

Duta Baca Indonesia, Gol A Gong yang baru dilantik pada 30 April lalu, sangat mengapresiasi kegiatan yang diakuinya sebagai terobosan dari Perpusnas. Sebagai penulis, Ia mengaku senang dilibatkan dalam upaya pengembangan literasi di Indonesia.

"Jarang lho penulis di Indonesia dikumpulkan, biasanya parsial. Jadi sekarang Perpusnas menjadi semacam pusat kebudayaan. Wah ini luar biasa," katanya.

Lebih jauh, Gol A Gong berharap kedepannya, Perpusnas menjadi rumah bukan hanya bagi bahan bacaan, tapi juga para penulis. Gerakan literasi tidak hanya sebatas memberikan bacaan kepada masyarakat, tapi juga mengajak masyarakat untuk menjadi orang-orang yang memproduksi bacaan.

Baca Juga: Nino RAN Positif Covid-19, Mohon Doa Agar Lekas Sembuh

Hal senada disampaikan penulis Reda Gaudiamo yang menilai melalui kegiatan ini, maka sekarang penulis memiliki wadah untuk berkreasi.

"Sekarang ini waktunya untuk bekerja sama, jadi penulis, penerbit punya rumah karena selama ini semua jalan sendiri-sendiri. Kalaupun penulis bergerak oleh penerbitnya, kalau penerbitnya sendiri berjuang sendiri," terangnya.

Sementara itu, Penulis lainnya, Dewi Lestari mengungkapkan banyak orang merasa sulit menulis karena terkendala ide dan bahan cerita.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x