Tanggapi Teriakan 'Matilah Orang Arab', Guntur Romli: Padahal 21% Warga Israel Keturunan Arab

- 17 Juni 2021, 21:51 WIB
Politisi PSI, Mohamad Guntur Romli./Instagram.com/@gunromli/
Politisi PSI, Mohamad Guntur Romli./Instagram.com/@gunromli/ /Instagram.com/@gunromli/

GALAMEDIA - Ketegangan kembali terjadi antara kelompok sayap kanan Yahudi Israel dengan warga Palestina pada Senin 15 Juni 2021.

Hal itu dipicu karena kelompok sayap kanan Yahudi Israel yang melakukan aksi pawai di Yerusalem Timur, sambil berteriak ini rumah kami.

Tak hanya itu, kelompok sayap kanan Yahudi Israel tersebut juga berjalan sambil berteriak dengan mengolok-ngolok warga Palestina.

Mereka terus berjalan sambil membentangkan bendera-bendera Israel dan berteriak mengatakan 'matilah orang arab'.

Perilaku kelompok sayap kanan Yahudi Israel tersebut tertangkap oleh media-media luar dan langsung menjadi sorotan dunia.

Penulis buku ternama di dunia yakni Louis Fishman, melalui akun Twitter pribadinya mengatakan apa yang diteriakan kelompok sayap kanan Yahudi Israel itu merupakan bentuk fasisme.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 18 Juni 2021: Andin Pojokkan Elsa, Nino Ajak Kembali Elsa Ke Rumah  

Hal itu dikatakan Louis Fishman dikarenakan noda pada orang-orang Yahudi dan ingatan mereka yang dibunuh hanya karena menjadi Yahudi.

"Beberapa orang masih mempertanyakan mengapa saya menyebut mereka fasis; ini adalah noda pada orang-orang Yahudi dan ingatan mereka yang dibunuh karena menjadi orang Yahudi," ungkapnya, dikutip Galamedia, Kamis 17 Juni 2021.

Menurut Louis Fishman, kelompok sayap kanan Yahudi Israel itu, tumbuh dan dibesarkan untuk membenci Palestina yang kemudian dinormalisasi di bawah Netanyahu.

"Generasi Israel dibesarkan dalam hal ini dan itu dinormalisasi di bawah Netanyahu," katanya.

Sementara itu, teriakan 'matilah orang arab' yang dilontarkan oleh kelompok sayap kanan Yahudi Israel, juga mendapat sorotan dari politisi asal Indonesia.

Politisi PSI yakni Mohamad Guntur Romli menilai teriakan-teriakan 'matilah orang arab' itu merupakan narasi-narasi kebencian dalam konflik Israel-Palestina.

"Narasi Kebencian dalam Konflik Israel-Palestina," kata Guntur Romli.

Selain itu, Guntur Romli juga mengatakan apa yang diteriakan kelompok sayap kanan Yahudi Israel tersebut dikatakannya tidak etis.

Hal itu dikarenakan menurut Guntur Romli 21% dari semua penduduk negara Israel merupakan keturunan dari bangsa Arab.

Baca Juga: Tegas! Anies Baswedan Keluarkan Keputusan Terkait Pembelajaran Tatap Muka

"Kelompok2 ekstrim di Israel berteriak 'Matilah Orang Arab (pdhal 21% warga Israel keturunan Arab)," tuturnya.

Tak hanya menyoroti kelompok sayap kanan Yahudi Israel, Guntur Romli juga memberikan kritikannya untuk Hamas yang dinilainya sama saja.

Bahkan dikatakan Guntur Romli, Hamas yang merupakan kelompok sayap kanan di Palestina melalui petingginya selalu berteriak mengatakan wajib menyerang orang Yahudi di mana pun berada.

"Kelompok ekstrim di Palestina, Hamas, melalui Fathi Hamad berteriak serang orang Yahudi di mana pun berada, sembelih dan bunuh," pungkasnya.

Narasi-narasi kebencian yang sering digaungkan oleh kelompok-kelompok sayap kanan di Israel dan Palestina itu merupakan salah satu tanda bahwa ketegangan kedua negara tersebut tidak akan pernah berakhir.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah