BEM UI Jadi Buah Bibir Usai Singgung Jokowi, Gus Nadir: Pemimpin Otoriter Akan Menganggap Kritikan Jadi Hinaan

- 28 Juni 2021, 14:33 WIB
Tokoh NU, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir.
Tokoh NU, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir. /Instagram @nadirsyahhosen_official

GALAMEDIA – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir menganggap pernyataan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dapat dijadikan alat untuk mengidentifikasi karakter Presiden Jokowi.

Pasalnya, BEM UI secara terang-terangan melontarkan kritikan pedas kepada Presiden Jokowi dengan menyematkan sebuah julukan ‘The King of Lip Service’.

Dari kritikan BEM UI tersebut, menurut Gus Nadir, masyarakat Indonesia akan dapat membedakan antara pemimpin otoriter dengan pemimpin demokratis.

Baca Juga: Wapres Minta Menkominfo Agar Papua Terlayani Tol Langit dan Raja Ampat Sediakan Fasilitas Kaum Muslim

Menurut Gus Nadir, apabila Presiden Jokowi tergolong ke dalam pemimpin otoriter, maka ia akan menganggap kritikan yang dilontarkan BEM UI sebagai sebuah hinaan.

"Pemimpin yang otoriter akan menganggap semua kritikan sebagai penghinaan," ujar Gus Nadir, seperti dikutip Galamedia dari akun Twitter, @na_dirs, Senin, 28 Juni 2021.

Begitupun sebaliknya, apabila Presiden Jokowi tergolong ke dalam pemimpin demokratis, maka ia akan menganggap kritikan sebagai suatu hal yang biasa terjadi.

Bahkan, Presiden Jokowi akan memahami pesan tersirat di balik kritikan BEM UI tersebut.

"Sebaliknya, pemimpin yg demokratis akan memahami kritikan," tutur Gus Nadir.

Baca Juga: Covid-19 di Tanah Air Menggila, Indonesia Kirim 2.000 Tabung Oksigen ke India

Dalam kehidupan yang demokratis, Gus Nadir mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia dapat mengekspresikan pendapatnya melalui beragam media.

Dimulai dari poster yang sebagaimana pernah diekspresikan BEM UI kemarin, kartun, satir, hingga jargon.

Baca Juga: Tak Punya KTP DKI Jakarta Bisa Ikuti Vaksinasi Covid-19 di Lokasi Ini, Daftar Lewat Link Berikut

"Bisa diekspresikan lewat kartun, jargon dan satir. Semuanya sah," ungkap Gus Nadir.

Walaupun bagaimanapun, Gus Nadir memandang jika pernyataannya ini tidak akan serta merta membuat para buzzer paham.

"Tapi ya buzzer mana paham kajian tingkat tinggi begini. Tahunya cuma main tagar," pungkasnya. ***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x