Alasannya adalah pada usia tersebut anak cenderung sulit menyampaikan apa yang sebenarnya mereka rasakan dan biasanya hanya menunjukan ciri tidak nafsu makan, tantrum, dan sering menangis.
"Terkadang hanya rewel dan nafsu makannya yang menurun," jelas Reisa.
Sementara, menurut data Satgas Covid-19 pertanggal 17 Juni 2021, persentase kasus Covid-19 pada anak usia sekolah sebesar 12,51 persen.
Artinya ada 235,000 kasus terkonfirmasi dan dari 8 pasien yang tertular satu diantaranya adalah anak usia sekolah sampai 18 tahun.
Dr Reisa pun mengatakan bahwa orang tua atau pendamping harus lebih peka dengan kondisi anaknya.
"Makanya orang di sekitarnya, orang tuanya, caretaker (pengurus) nya, semua itu harus lebih peka dengan kondisi sang anak," tegasnya.
Bahkan anak-anak yang saat ini berada di rumah saja masih beresiko terinfeksi atau tertular oleh orang-orang di sekitarnya.
Lantaran kebanyakan anak usia remaja justru terinfeksi ketika banyak berinteraksi dengan teman-teman seusianya yang berada di lingkungan sekitarnya.
"Jadi, selain berhati-hati dan peka orang tua juga harus mulai menghindari mobilitas yang tidak perlu pada anak dengan mengkomunikasikan kondisi saat ini agar mereka mengerti," ungkapnya.***