Oksigen Medis Terbatas! Imbau Masyarakat Tak Beli Jika Tak Kritis, Jubir: Prioritaskan Menyelamatkan Nyawa

- 4 Juli 2021, 20:54 WIB
Ilustrasi, Pekerja mengisi ulang tabung oksigen medis di salah satu agen isi ulang oksigen, Bandung, Jawa Barat.
Ilustrasi, Pekerja mengisi ulang tabung oksigen medis di salah satu agen isi ulang oksigen, Bandung, Jawa Barat. /ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.

 

GALAMEDIA - Di masa darurat Covid-19 ini, permintaan oksigen medis cenderung mengalami peningkatan signifikan. Produk dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan sejumlah rumah sakit.

Bahkan sejumlah kasus kematian akibat Covid-19 terjadi akibat keterbatasan oksigen di sejumlah rumah sakit.

Seiring hal itu, pemerintah kini mencoba membuka kemungkinan impor oksigen medis selain mendorong produksi dalam negeri.

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Jodi Mahardi menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mempercepat pengadaan obat dan alat kesehatan selama pandemi.

Baca Juga: PPKM Darurat Berlaku, TKA China Justru Melenggang Masuk RI, Warganet Gerah: Pak Presiden Kapan Mundur?

"Kami menyadari ketersediaan oksigen terbatas, maka dari itu pemerintah akan mencari oksigen secara maksimal baik dari industri lokal maupun impor," ucap Jodi dalam konferensi pers pada kanal YouTube BNPB, Minggu, 4 Juli 2021.

Jodi meminta masyarakat yang tidak mengalami situasi kritis akibat covid-19 untuk tidak membeli apalagi menimbun oksigen medis.

Ia mengingatkan kebutuhan oksigen medis saat ini diprioritaskan untuk pasien covid-19.

"Kita prioritaskan menyelamatkan nyawa saudara kita saat ini," kata dia.

Di sisi lain, ia juga memastikan penimbun oksigen medis dan obat covid-19 akan mendapatkan hukuman cepat atau lambat.

Baca Juga: Rakyat Terdiam, TKA China Malah Berkeliaran, Ketua FRI Eka Gumilar: Rakyat Mesti Bagaimana Juragan?

"Ini masa genting bukan saatnya mengambil kesempatan pribadi. Sekali lagi saya sampaikan hukuman pasti menanti. Saya ulangi lagi hukuman pasti menanti bagi mereka yang mengeksploitasi masa darurat demi kepentingan pribadi," tegasnya.

Permintaan oksigen medis memang melonjak seiring meningkatkan kasus penyebaran covid-19.

Hingga Minggu, 4 Juli 2021, kasus positif bertambah 27.233 orang dan angka kematian tembus rekor sebanyak 555 kasus.

Baca Juga: Penerapan PPKM, Rocky Gerung Bandingkan Anies Baswedan dan Istana: Jokowi Juga Tampil Secara Standar

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyebut kebutuhan oksigen medis melesat dari 400 ton per hari menjadi 2.500 ton per hari.

Kebanyakan pasien Covid-19 yang datang ke rumah sakit berada dalam kondisi bergejala berat-kritis sehingga membutuhkan oksigen untuk perawatan.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah