Data Facebook hingga NASA Digunakan untuk Memantau Mobilitas Masyarakat Selama PPKM Darurat

- 5 Juli 2021, 20:27 WIB
Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menyatakan pihaknya menggunakan data Facebook, Google dan NASA untuk memantau mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat.
Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menyatakan pihaknya menggunakan data Facebook, Google dan NASA untuk memantau mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat. /Antara

GALAMEDIA - Beragam cara dilakukan pemerintah untuk memantau mobilitas masyarakat selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021.

Salah satunya yakni memakai data indikator Facebook Mobility, Google Traffic, hingga Night Light dari NASA.

"Tiga indikator tersebut dibuat indeks komposit gabungan untuk menggambarkan mobilitas masyarakat secara umum," terang Juru Bicara Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 5 Juli 2021.

Jodi menjelaskan, Koordinator PPKM Darurat hari ini melakukan rapat evaluasi penerapan PPKM Darurat dengan para pejabat daerah di Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.

Baca Juga: Keadaan Indonesia Semakin Kacau, Rocky Gerung: Jokowi Harus Lempar Handuk, Terlihat Kegagalan Pemerintah

Data yang dihimpun tiga indikator mobilitas Facebook, Google, dan NASA, menunjukkan masih banyak masyarakat yang melakukan pergerakan di tiga provinsi tersebut.

"Data indeks itu nantinya akan diberikan kepada masing-masing wilayah untuk segera dilakukan evaluasi dan intervensi karena ditemukan masih banyak pergerakan masyarakat," terangnya, dikutip dari Antara.

Selain diberikan kepada para pejabat daerah, lanjut Jodi, data indeks mobilitas tersebut nantinya akan segera digabungkan ke website Kementerian Kesehatan.

Tujuannya agar pemerintah daerah dapat mengakses informasinya secara harian sekaligus dapat mengevaluasi sesuai kebutuhan di masing-masing wilayah.

Sebelumnya diberitakan, PPKM Darurat hanya diterapkan di Pulau Jawa dan Bali mengikuti kriteria penilaian acuan Badan Kesehatan Dunia (WHO) berdasarkan indikator laju penularan dan kapasitas respon.

Baca Juga: Terus Diulang-ulang Soal Prediksi Kasus Covid-19, Luhut Binsar Pandjaitan: 90 Persen Sudah Varian Delta

Selain kebijakan PPKM Darurat, pemerintah baru saja memutuskan kembali memperpanjang penerapan PPKM Mikro untuk wilayah di luar Jawa-Bali hingga 20 Juli mendatang dengan 43 kabupaten dan kota berada pada asesmen Covid-19 di level IV.

Kebijakan memperpanjang PPKM Mikro tanggal 6-20 Juli 2021 untuk di luar Jawa selaras dengan penerapan PPKM Darurat di Jawa dan Bali.

Ada beberapa ketentuan yang dikeluarkan terkait kebijakan baru tersebut, yakni kegiatan perkantoran di level IV melakukan work from home (WFH) dengan kapasitas 75 persen dan work from office (WFO) 25 persen.

Sedangkan di zona lainnya, WFH 50 persen dan WFO 50 persen. Kegiatan belajar mengajar di level 4 dilakukan secara daring dan level lainnya mengikuti peraturan Kemendikbudristek.

Baca Juga: Kepala BPOM Puji-puji Vaksin Moderna di Hadapan Anggota Dewan: Cocok Untuk Warga Miliki Komorbid

Kemudian kegiatan makan minum di tempat umum di seluruh level asesmen hanya diperbolehkan dengan kapasitas 25 persen hingga pukul 17.00 dan layanan pesan antar hingga pukul 20.00 WIB.

Begitu juga dengan pusat perbelanjaan yang hanya diizinkan beroperasi hingga pukul 17.00 WIB dengan kapasitas 25 persen.

Sedangkan tempat ibadah di daerah level IV ditutup sementara dan level lainnya menyesuaikan dengan peraturan Kementerian Agama.

Demikian pula dengan kegiatan di area publik, kegiatan seni budaya, sosial, kemasyarakatan dan rapat, seminar, pertemuan luring, ditutup sementara. Sedangkan level lainnya diperbolehkan dengan kapasitas 25 persen.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah