Gubernur Jabar Minta Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit untuk Covid-19 Ditingkatkan Jadi 60 Persen

- 7 Juli 2021, 06:38 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil didampingi Bupati Garut, Rudy Gunawan, saat meninjau tempat perawatan dan isolasi di RSU dr.Slamet Garut, Jalan Rumah Sakit, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat 25 Juni 2021.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil didampingi Bupati Garut, Rudy Gunawan, saat meninjau tempat perawatan dan isolasi di RSU dr.Slamet Garut, Jalan Rumah Sakit, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat 25 Juni 2021. /Agus Somantri/Galamedia/

GALAMEDIA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta rumah sakit meningkatkan kapasitas tempat tidur bagi pasien Covid-19, dari 40 persen menjadi 60 persen dari total kapasitas. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19  yang masih terjadi.

"Tadi sudah saya sampaikan bahwa minggu ini, Jawa Barat mewajibkan seluruh rumah sakit rujukan menaikkan kapasitas tempat tidur. Yang tadinya sudah di 40 persen, sekarang mewajibkan menaikkan ke 60 persen," kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa 6 Juli 2021.

Selain meningkatkan kapasitas rumah sakit, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar intens menyiapkan pusat pemulihan bagi pasien Covid-19 yang akan sembuh setelah mendapatkan perawatan dan penanganan di rumah.

Baca Juga: Tempat Pengisian Oksigen Diserbu Warga, Pengelola Enggan Naikan Harga

"Sudah diinstruksikan agar gedung pemerintah, hotel, apartemen, bisa disewa sebagai pusat pemulihan seperti Kota Bandung. Grand Pangestu di Karawang, dan pusat-pusat pendidikan kementerian dan lembaga yang ada di seluruh Jabar. Kita minta untuk dimanfaatkan," ucap Kang Emil.

Penambahan kapasitas rumah sakit dan pusat pemulihan akan disertai dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). Kang Emil mengatakan, dirinya menerima beberapa keluhan terkait kurangnya tenaga kesehatan di kabupaten/kota.

Kebutuhan tenaga kesehatan ini akan dipenuhi lewat sekolah-sekolah kesehatan. Selain itu, karena terbatasnya tenaga dari sekolah kesehatan, Pemda Provinsi Jabar juga merekrut dan melatih relawan.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Pasar Tradisional di Kota Cimahi Disemprot Disinfektan Setiap Hari

"Ada curhatan dari wali kota dan bupati. Pada saat gedungnya ada, nakesnya belum siap. Jadi kita sedang menyiapkan penambahan nakes-nakes," ucapnya.

Mengenai kebutuhan obat, kata Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar sudah menyiapkan antisipasi. Salah satunya dengan melakukan refocusing anggaran sebesar Rp140 miliar yang berasal dari 11 proyek infrastruktur yang ditunda pengerjaannya untuk pembelian obat.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x