Network
GALAMEDIA - Mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardi mengomentari pernyataan Rizal Ramli.
Dalam pernyataannya, Rizal Ramli meminta agar Jokowi segera mengundurkan diri sebagai Presiden.
Lebih lanjut, Rizal Ramli mengatakan bahwa Jokowi yang hanya hebat di mata para buzzer saja.
Menanggapi hal tersebut, Adhie Massardi nampak setuju dengan usulan Rizal Ramli agar Jokowi mundur dari jabatan sebagai presiden.
Melalui akun Twitter pribadinya @AdhieMassardi, dirinya secara terang-terangan menyebut demi melindungi segenap bangsa, maka Jokowi lebih baik menyudahi jabatannya sebagai presiden.
"Demi melindungi segenap bangsa... [ jokowi SUDAHLAH! ]," ujarnya dilansir Galamedia dari akun Twitter @AdhieMassardi pada Rabu, 7 Juli 2021.
Rizal Ramli sendiri sebelumnya secara terang-terangan meminta agar Jokowi mengundurkan diri.
Ekonom senior itu merasa kasihan kepada rakyat yang dikorbankan selama dua tahun kepemimpinan Jokowi periode kedua.
"Lebih bagus mundur baik-baik, dengan hormat kasih kesempatan yang lebih mampu buat kelola Indonesia, nyelesaikan masalah-masalah ini. Kasihan rakyat Indonesia dikorbanin 2 tahun ini kan udah hancur-hancuran. Masa mau ditambahin lagi 3 tahun," ujar Rizal Ramli.
Lebih lanjut, Rizal Ramli juga menilai bahwa Presiden Jokowi hanya hebat di mata buzzer.
Ia menuturkan, para buzzer ini senantiasa memuji Jokowi dengan mengaburkan fakta dan menghancurkan orang-orang yang berbeda pendapat.
"Pak Jokowi hebat karena ada buzzer, influence yang terus memuji-muji Pak Jokowi, mengaburkan fakta, menawarkan ilusi, dan menghancurkan orang-orang yang berbeda pendapat," tutur Rizal Ramli menerangkan.
Baca Juga: Semprot Luhut dan Jokowi, Tokoh Papua: Bapak Berdua Paling Visioner Sejahterakan TKA China
"Hebatnya cuma di mata buzzer doang, bukan di mata rakyat Indonesia. Jadi saya mohon maaf, sebaiknya Mas Jokowi ngundurin diri lah," katanya.
Untuk diketahui, hingga saat ini kondisi ekonomi Indonesia masih belum juga memperlihatkan adanya kemajuan.
Terlebih, pandemi Covid-19 pun kembali memburuk usai melonjaknya angka kasus positif di Indonesia.
Pemerintah Indonesia sendiri kini tengah memberlakukan PPKM Darurat mulai dari 3 hingga 20 Juli 2021.
PPKM Darurat menyusul terus melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
PPKM Darurat juga akan membatasi sejumlah aktivitas seperti bekerja dari rumah (work from home) hingga aturan kunjungan restoran dan pusat belanja.***
